99 Masjid Al Musannif Akan Dibangun, Sayembara Desain Diumumkan

Melihat pentingnya masjid bagi umat islam, yayasan yang mewadahi semangat bermasjid, yaitu Yayasan Haji Anif konsisten ambil bagian dalam pengembangan masjid di Indonesia. Sebab, masjid menjadi rintisan bagi peradaban umat islam.

oleh Reza Efendi diperbarui 11 Mei 2021, 19:35 WIB
Wagub Sumut, Musa Rajekshah, yang juga menjabat Ketua Yayasan Haji Anif sekaligus pemrakarsa Sayembara Desain Arsitektur Masjid Al Musannif

Liputan6.com, Medan Melihat pentingnya masjid bagi umat islam, yayasan yang mewadahi semangat bermasjid, yaitu Yayasan Haji Anif konsisten ambil bagian dalam pengembangan masjid di Indonesia. Sebab, masjid menjadi rintisan bagi peradaban umat islam.

Yayasan yang diprakarsai Haji Anif, ayah Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah, ini membuat sekaligus tiga Sayembara Desain Arsitektur Masjid Al Musannif. Sayembara model 99 masjid Al Musannif, Sayembara Mihrab masjid Al Musannif, dan Sayembara Pengembangan Masjid Al Musannif.

Dua dari tiga sayembara diantaranya Sayembara Model 99 Masjid dan Sayembara Mihrab Masjid Al Musannif telah selesai dilakukan. Dewan juri telah mengumumkan para pemenangnya.

Pihak juri memutuskan 10 terbaik dari masing-masing sayembara, dan memilih terbaik pertama, kedua, ketiga, dan favorit. Sebanyak 13 juri termasuk pemrakarsa, yang diwakili Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah, telah memutuskan, dan hadiah telah diberikan di Masjid Al-Musannif Perumahan Cemara Asri Sampali, Kota Medan, Selasa (11/5/2021).

Setelah menyerahkan hadiah, Musa Rajekshah yang juga menjabat Ketua Yayasan Haji Anif mengatakan, Yayasan Haji Anif berkomitmen untuk terus berkontribusi bagi masyarakat luas, khsususnya penyediaan fasilitas umum masjid.

Bersama dengan Arsitektur USU, sayembara ini juga sejalan dengan visi dan misi Yayasan Haji Anif, diantaranya menyediakan sarana prasarana rumah ibadah, juga meningkatkan skill dan keterampilan masyarakat.

Terkait tiga sayembara tersebut, Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah, menambahkan, pihaknya terinspirasi dari 99 nama Allah yang baik atau Asmaul Husna. Sayembara model 99 Masjid Al Musannif ini nantinya akan dibangun di seluruh Indonesia dengan satu desain tipikal, dan disesuaikan dengan kebutuhan di wilayah tersebut seperti daya tampung atau luasnya.

"Kita akan bangun di IAIN Tuntungan. Mereka minta bisa menampung 1.000 jemaah. Kemudian di Sulawesi, Lampung, dan Medan, sudah direncanakan di beberapa titik. Semua kita sesuaikan dengan kebutuhan di daerah masing-masing. Kita targetkan 99 masjid bisa dibangun secepatnya, karena orang tua saya berpesan, selagi masih hidup beliau mau 99 masjid bisa terbangun," kata Ijeck.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut ini:


Survei Lapangan

Terkait tiga sayembara tersebut, Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah, menambahkan, pihaknya terinspirasi dari 99 nama Allah yang baik atau Asmaul Husna

Ditambahkan Ijeck, sudah ada beberapa proposal yang masuk, namun pihaknya tetap akan melakukan survei lapangan. Kika berdekatan sama masjid lain yang sudah ada sebelumnya, pihaknya tidak mau.

"Karena kita berharap, masjid tersebut bisa makmur dan banyak jamaahnya," ujarnya.

Ijeck juga menyampaikan, pada tahun-tahun sebelumnya mengambil momentum Ramadan, Yayasan Haji Anif menggelar MTQ. Namun karena tahun ini masih dalam situasi pandemi Covid-19, akhirnya membuat sayembara desain masjid.

"Iya, tahun ini kita buat sayembara, enggak ada MTQ," ucapnya.

Ketua Panitia, Dwira Nirfalini Aulia, didampingi Sekretaris Panitia Sayembara Desain Arsitektur Masjid Al Musannif, Beny OY Marpaung, mengatakan, antusias masyarakat untuk ikut cukup tinggi. Peserta tidak hanya berasal dari Sumut, namun juga berasal dari provinsi lain. Deadline pengumpulan kedua sayembara tersebut di tanggal 2 Mei.

"Sayembara desain 99 masjid ada 90 peserta, yang berhasil memasukkan atau submit karya sesuai dengan ketentuan hanya 38 karya atau hanya 42 persen. Sementara Sayembara Mihrab dari 62 peserta hanya 17 karya atau 27 persen yang berhasil," terangnya.


Libatkan 13 Juri

Ilustrasi Masjid Credit: pexels.com/David

Dijelaskannya, ada 13 juri yang terlibat dalam menilai karya peserta. Sebanyak 50 persen juri dari bidang arsitektur, dan 50 persen lagi dari luar. Untuk juri dari luar diantaranya pihak pemrakarsa yang juga Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah, dan ada juga dari sastra Arab dan lainnya.

"Untuk juara sayembara model 99 masjid Al Musannif, pertama diraih Aikha Nabilal Qisthi asal Medan, juara dua diraih Septian Ivan Putra dari Surabaya, juara ketiga diraih Ahmad Tara dari Medan, dan Favorit dari Jakarta, Firmansyah Bachtiar," jelasnya.

Sementara itu, pemenang Sayembara Proyek Desain Mihrab Masjid Al Musannif, juara satu diraih Rikka Dona asal Medan, kedua Adam Juan Kevin asal Bandung, ketiga Bobby Danu Priatna asal Medan, dan favorit dari Medan dengan nama Wisnu Pranata.

Beny berharap kepada juara satu untuk dapat bekerjasama, bersiap membuat bagaimana produk desain gambar dilaksanakan di lapangan. Sementara bagi yang belum beruntung masih bisa ikut pada Sayembara Desain Pengembangan Masjid Al Musannif yang dibuka sampai 15 Juli mendatang.

"Persiapkan karya terbaik, karena waktunya masih panjang. Sayembara ini terbuka untuk Warga Negara Indonesia. Terbuka bagi mahasiswa arsitektur maupun profesional dari bidang arsitektur, baik kelompok ataupun perorangan minimal usia 17 tahun," Beny menandaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya