Liputan6.com, Jakarta - Seorang blogger pendatang baru dari Vladivostok, Rusia, berhasil menarik banyak perhatian dan menghasilkan uang saku yang bagus. Lelaki bernama Egor Onopko mengubah sisi kanan lehernya menjadi ruang iklan untuk individu dan bisnis yang tertarik.
Tak ada yang percaya, lelaki itu menjalankan idenya. Minggu lalu, ia mengunggah bukti visual bahwa dia telah menato lehernya dan telah menghasilkan 1 juta Rubel dari 10 iklan yang terjual, dilansir dari laman Oddity Central, Selasa, 11 Mei 2021.
Baca Juga
Advertisement
Onokonda memberi tahu penggemarnya bahwa dia terinspirasi untuk mengubah dirinya menjadi papan reklame berjalan oleh kreator digital Jan Stashkevich, yang berspesialisasi dalam "membuat blogger menonjol", dan yang pertama membeli ruang iklan di leher Egor.
Dia juga orang yang menyarankan agar dia mencari sembilan klien lain yang tertarik juga. Pegangan Stashkevich tidak terukir di samping sembilan lainnya, jadi mungkin ada di sisi lain?
Rupanya, pengumuman blogger muda itu menimbulkan banyak minat dari bisnis dan individu baik di Rusia dan negara-negara tetangga. Mereka ingin namanya selamanya terukir di kulit lelaki itu. Pada akhirnya, dia menjual sembilan tempat yang tersedia untuk bisnis dan influencer di Rusia, Ukraina, dan Belarusia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kontrak Resmi
Agar nama Instagram mereka ditato secara permanen di leher Onokonda, pihak yang tertarik harus membayar biaya 100.000 rubel. Nilai tersebut dianggap wajar untuk iklan seumur hidup. Blogger muda itu mengatakan kepada media Rusia bahwa ada banyak peminat real estate yang unik, tapi dia menolak banyak tawaran.
Untuk membuat semuanya resmi, Egor dan kliennya menandatangani kontrak yang menetapkan bahwa tato di lehernya akan tetap terlihat selama sisa hidupnya. Selain itu, ia dilarang menghapus atau menutupinya dengan tato lain.
Egor Onopko bukanlah orang pertama yang mengubah diri mereka menjadi papan reklame iklan. Sebelumnya, seorang yang menato logo merek favoritnya di tubuhnya secara gratis, dan bahkan sebuah perusahaan Jepang ingin menyewakan ketiak wanita sebagai iklan.
Advertisement