Liputan6.com, Jakarta PT Centrepark Citra Corpora (CentrePark), penyedia solusi dan manajemen operator perparkiran terkemuka, telah melakukan sejumlah upaya strategis untuk mendukung akselerasi terwujudunya transformasi digital di berbagai proses bisnisnya. Digitalisasi dinilai mampu memperkokoh posisi kepemimpinan CentrePark di ekosistem operator parkir yang mengandalkan teknologi terkini di Indonesia saat ini.
Salah satu program yang digagas adalah menerapkan sistem pelatihan dan pembekalan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang digital. Chief Operating Officer (COO) PT Centrepark Citra Corpora, Adriatik Harisnanda, menyebut program ini sudah mulai bergulir sejak tahun 2020, beberapa saat setelah Virus Corona mewabah di Indonesia.
Advertisement
“Selama masa pandemi ini CentrePark menyediakan kesempatan class training dengan fokus materi tentang digital transformation, seiring sebagian besar SDM di CentrePark saat ini merupakan generasi milenial pengguna teknologi tinggi. Pelatihan dilakukan secara online sesuai arahan pemerintah wajib menerapkan social distancing atau menjaga jarak di tempat kerja,” kata Adriatik, dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (11/5/2021).
Selain untuk memperkuat pelaksanaan transformasi digital di CentrePark yang kian inklusif sebagai perusahaan operator parkir terdepan, tujuan pelatihan tersebut juga untuk mengasah keterampilan masyarakat selagi masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia.
“Melalui inisiatif ini, CentrePark berupaya untuk membantu masyarakat beradaptasi dengan new normal, era di mana proses digitalisasi di berbagai lini akan berjalan semakin cepat, termasuk di area perparkiran,” jelas Adriatik.
Selanjutnya
Tema yang dipelajari selama pelatihan ini mencakup berbagai domain digital seperti penerapan uang elektronik (cashless) untuk transaksi bayar parkir meliputi e-Money, Flazz, Brizzi dan TapCash. Sejumlah model bisnis digital juga telah diterapkan, salah satunya Central Parking Monitoring yang memungkinkan para partner bisnis seperti pengelola gedung dan pemilik properti dapat memantau langsung (real time) jumlah traffic kendaraan, kondisi area parkir hingga pendapatan hanya melalui platform.
“Eranya sudah ke arah sana. Termasuk laporan kami kepada klien juga sudah dalam bentuk paperless. Itulah perlunya pelatihan bidang digital bagi SDM kami,” tuturnya.
Ajakan melek digital kepada seluruh karyawan CentrePark juga menyentuh pembahasan tren perubahan masyarakat dari transaksi tanpa fisik melalui aplikasi parkir bernama Parkee.
“Sebagian besar lahan parkir yang dikelola oleh kami telah didigitalisasi oleh Parkee, sehingga sangat memungkinkan pengguna parkir CentrePark bisa menggunakan fitur memesan atau booking slot parkir terlebih dulu melalui aplikasi Parkee. Pun pembayaran parkir dengan uang digital seperti GoPay, Dana, Ovo, LinkAja dan Shopee di lebih dari 200 titik parkir yang tersebar di Indonesia juga bisa diakomodir oleh aplikasi tersebut. Materi ini kami sampaikan saat class training kepada seluruh karyawan CentrePark,” papar Adriatik.
Terkait hal itu, Chief Executive Officer (CEO) PT Centrepark Citra Corpora, Charles Oentomo menyampaikan perkembangan teknologi pembayaran membuat masyarakat semakin mudah ketika akan bertransaksi. Cukup dengan menggunakan uang elektronik pada aplikasi Parkee ataupun dompet digital, setiap orang bisa membayar apa saja tanpa repot membawa uang tunai. Pengadopsian digital ini, lanjutnya, didorong karena adanya pandemi Covid-19 yang membuat masyarakat lebih membutuhkan transaksi pembayaran secara cashless.
“Adanya pandemi memaksa bisnis parkir untuk menerapkan pembayaran secara non tunai. Hal ini guna menekan penularan virus. Kami juga telah menerapkan touchless button di pintu masuk,” ujarnya.
Advertisement
Selanjutnya
Strategi digital CentrePark tersebut diperkuat oleh laporan Finansial Inclusion Insights Indonesia 2018 oleh Strategi Nasional Keuangan Inklusif yang menyatakan, jumlah pengguna uang elektronik melonjak signifikan. Bahkan, hampir seluruh masyarakat dari berbagai kelompok usia mulai menggunakannya. Bank Indonesia mencatat, pada kuartal IV 2019 pertumbuhannya mencapai 241,2 persen.
“Sejak lima tahun terakhir cashless payment dianggap lebih efektif dan efisien, sehingga kami meminta semua karyawan CentrePark untuk mendukung ke arah itu. Namun bukan berarti tenaga manusia tidak lagi diperlukan, justru soft skill mereka akan lebih bertambah seiring dengan inflection point yang akan tercipta sesuai skill yang dibutuhkan. Misalnya, attendant parkir inisiatif ikut menjaga kebersihan area, selain memastikan kendaraan aman,” terangnya.
Charles menambahkan, CentrePark percaya bahwa digitalisasi mendorong kompetensi SDM dan melahirkan produk-produk terbaru sehingga tercipta lebih banyak peluang bisnis. Menurutnya, lantaran bisnis telah bertransformasi ke arah digitalisasi maka inkubasi dan transformasi talenta digital sangat penting untuk menjawab berbagai tantangan bisnis perparkiran di masa depan dengan lebih baik.
“Kami berharap program pelatihan ini dapat menambah pengetahuan, pemikiran dan pencerahan yang optimal guna mendukung terselenggaranya transformasi digital, sekaligus turut berkontribusi mencetak generasi unggul dan berkualitas di Indonesia,” pungkas Charles menutup pernyataan resminya.