Liputan6.com, Jakarta - Sidang Isbat Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Syawal 1442 Hijriah atau Idul Fitri jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021. Keputusan ini diambil berdasarkan sidang isbat yang digelar Kemenag bersama sejumlah pihak.
Dengan demikian, hari ini, Rabu (11/5/2021) adalah hari terakhir umat Muslim melakukan ibadah puasa. Bagi umat Muslim, Ramadhan adalah bulan suci yang selalu dinanti kehadirannya setiap tahun.
Advertisement
Maka tak heran, banyak dari mereka yang merasa sedih dan berharap bisa menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan tahun depan.
Pantauan Tekno Liputan6.com di Twitter, banyak warganet yang berharap demikian, hingga menjadikan tagar Ramadhan (#Ramadhan) memuncaki trending topic.
"Puasa terakhir, ucapkan selamat tinggal Ramadhan semoga tahun depan Allah mempertemukan kita kembali, insya allah," tulis @KevinHidayat24.
"Sahur terakhir dan puasa terakhir ini sangat memilukan. Begitu banyak harapan untuk bertemu denganmu (Ramadhan) lagi di masa depan," kicau @soaddictm.
"Allah Maha Mendengar, Allah Maha Berkuasa, Allah Maha Adil. Ayo berdoa semaksimal mungkin, kudengar doa di bulan Ramadhan adalah yang terbaik, jadi mari berdoa untuk teman-teman kita karena hari ini adalah hari terakhir Ramadhan," tweet @koogixual.
"Sahur terakhir hari ini. Sampai jumpa lagi tahun depan, Ramadhan," kicau @bayu_joo.
"Hari terakhir Ramadhan, Insyallah kita akan bertemu lagi tahun depan," timpal @arifinipinn.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Idul Fitri 1442 H Jatuh pada Kamis 13 Mei 2021
Pemerintah menetapkan 1 Syawal 1442 Hijriah atau Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Kamis 13 Mei 2021. Keputusan tersebut berdasarkan sidang isbat yang dilakukan Kementerian Agama bersama sejumlah pihak.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, hitungan hisab telah dikonfirmasi petugas Kementerian Agama di daerah yang ditempatkan di 88 titik dari Aceh sampai Papua di 34 wilayah di Indonesia. Dan dari 88 titik itu, tidak ada yang melaporkan melihat hilal.
"Maka berdasarkan hisab posisi hilal minus, dan secara rukyat hilal tidak terlihat, maka penetapan 1 Syawal di istikmalkan seperti dalam sidang isbat yang disepakati," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Kementerian Agama, Selasa (11/5/2021).
Perwakilan MUI pun menambahkan, 1 Syawal atau Idul Fitri pada tahun ini jatuh pada Kamis 13 Mei 2021.
Sidang isbat penentuan Idul Fitri 2021 ini digelar secara terbatas, baik daring maupun luring karena masih situasi pandemi Covid-19.
Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin sebelumnya mengatakan, sesuai protokol kesehatan, undangan untuk menghadiri sidang dibatasi, seperti dihadiri Menag dan Wamenag, Majelis Ulama Indonesia, Komisi VIII DPR, serta sejumlah Dubes negara sahabat dan perwakilan ormas.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Agus Salim menambahkan, tahapan sidang isbat dilakukan sebagaimana awal Ramadan lalu.
Sesi pertama dimulai pukul 16.45 WIB, berupa pemaparan posisi hilal Awal Syawal 1442H oleh anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag Cecep Nurwendaya. Setelah Magrib, sidang Isbat dipimpin Menteri Agama, diawali dengan mendengarkan laporan data hisab dan hasil rukyatul hilal.
Kemenag melakukan rukyatul hilal untuk menentukan Hari Raya Idul Fitri pada 88 titik di seluruh Indonesia. Untuk di DKI Jakarta misalnya, rukyatul hilal akan dilaksanakan di Gedung Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta lantai 7, Masjid Al-Musyariin Basmol Jakarta Barat, Pulau Karya Kepulauan Seribu, dan Masjid KH Hasyim Asy'ari Jakarta Barat.
Advertisement
LAPAN: Idul Fitri Jatuh Pada Kamis 13 Mei
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memastikan bulan Ramadan 2021 berlangsung genap 30 hari. Sehingga Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah akan jatuh pada Kamis 13 Mei 2021.
"Jadi pasti Ramadan 30 hari, Idul Fitri (jatuh pada) 13 Mei," ucap Ketua LAPAN Thomas Djamaluddin kepada Liputan6.com, Selasa (11/5/2021).
Thomas Djamaluddin juga menihilkan kemungkinan jika pada sore nanti hilal akan terlihat. Pasalnya saat ini kondisi bulan masih terbenam.
"Saat Magrib nanti mustahil hilal terlihat, karena bulan sedang terbenam atau ketinggian minus. Kalaupun ada yang mengaku melihat hilal, hakim agama dan sidang Isbat akan menolaknya," katanya.
(Isk/Tin)