PM Benjamin Netanyahu Umumkan Status Darurat di Lod Israel

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan status darurat di pusat kota Lod, Israel.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 12 Mei 2021, 15:32 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu menunjukkan peta Timur Tengah saat diskusi panel di Konferensi Keamanan Munich (18/2). (AFP/ MSC Munich Security Conference / Lennart Preiss)

Liputan6.com, Tel Aviv - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Rabu (12/5) mengumumkan status darurat di pusat kota Lod, Israel.

Status darurat ini diumumkan ketika polisi menuduh penduduk Arab di Israel melakukan kerusuhan skala luas.

Dilansir AFP, Rabu (12/5/2021) pernyataan Netanyahu muncul setelah seorang warga Arab Israel terbunuh di Lod pada malam sebelumnya ketika kekerasan melonjak antara Israel dan Palestina.

Menurut seorang fotografer AFP, Netanyahu bepergian ke Lod, yang berada di pinggiran pusat ekonomi Tel Aviv dekat bandara Ben Gurion, untuk meminta ketenangan.

Kota berpenduduk 77.000 orang tersebut, termasuk 47.000 orang Yahudi Israel dan 23.000 orang Arab Israel, telah menjadi tempat bentrokan kekerasan pada Senin (10/5).

Hal itu dikonfirmasi oleh polisi setempat.

Tetapi pada Selasa malam, ketika protes berlipat ganda di seluruh Yerusalem Timur, Tepi Barat yang diduduki dan juga kota-kota lainnya, situasi memburuk di Lod.

"Kerusuhan skala luas meletus oleh beberapa warga Arab dan membahayakan komunitas," kata seorang polisi dalam sebuah pernyataan.

"Kendaraan dibakar dan properti rusak," terangnya.

 

Saksikan Video Berikut Ini:


Pengiriman Bantuan ke Kota Lod

Polisi Israel menggunakan meriam air untuk membubarkan pengunjuk rasa Palestina dari daerah dekat Gerbang Damaskus ke Kota Tua Yerusalem setelah bentrokan di kompleks Masjid Al-Aqsa (7/6/2021). (AP Photo/Mahmoud Illean)

Pemerintah mengatakan bantuan telah dikerahkan setelah media Israel melaporkan bahwa tiga sinagog dan beberapa gedung bisnis dibakar di Lod.

"Enam belas peleton polisi perbatasan (telah) dikerahkan di daerah-daerah untuk menangani kekerasan," tambah polisi.

Kekerasan juga dilaporkan terjadi di daerah Arab Israel termasuk Acre, Wadi Ara dan Jisr A-Zarqa, di mana delapan orang ditangkap.

Ketegangan berminggu-minggu memuncak ketika polisi anti huru hara Israel bentrok dengan kerumunan orang Palestina di masjid Al-Aqsa Yerusalem, pada hari Jumat terakhir bulan suci Ramadhan.

Sejak bentrokan di situs suci bagi umat Muslim dan Yahudi itu, dan di tempat lain di Yerusalem timur, setidaknya 700 warga Palestina terluka.

Sementara itu, militan Palestina Hamas dan tentara Israel saling menembakkan tembakan, dengan roket yang diluncurkan ke Tel Aviv setelah serangan Israel menghancurkan blok menara di Gaza.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya