Angka Kematian Akibat COVID-19 di India Tembus 250 Ribu Kasus

Menurut Kementerian Kesehatan India, 4.205 orang meninggal dalam 24 jam terakhir.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 12 Mei 2021, 16:36 WIB
Pasien bernafas dengan bantuan oksigen yang disediakan oleh Gurdwara, tempat ibadah untuk Sikh, di bawah tenda yang dipasang di sepanjang pinggir jalan di Ghaziabad, India, Selasa (4/5/2021). Total kasus Corona di India sudah menembus angka 20 juta pada Selasa, 4 April 2021. (Tauseef MUSTAFA/AFP)

Liputan6.com, New Delhi - Angka kematian akibat COVID-19 India melampaui 250.000 jiwa pada Rabu (12 Mei).

Data resmi menunjukkan, pandemi semakin berkecamuk di seluruh negara yang luas berpenduduk 1,3 miliar orang itu, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (12/5/2021).

Menurut Kementerian Kesehatan India, 4.205 orang meninggal dalam 24 jam terakhir -- rekor baru -- menjadikan total kematian menjadi 254.197.

Jumlah kasus meningkat hampir 350.000 menjadi 23,3 juta, tertinggi kedua setelah Amerika Serikat.

Sementara pandemi mereda di kota-kota besar, COVID-19 tampaknya tidak terkendali di pedalaman pedesaan India yang luas tempat dua pertiga penduduknya tinggal.

Banyak ahli percaya bahwa jumlah resmi orang yang meninggal di India, yang memiliki salah satu sistem perawatan kesehatan yang didanai paling miskin di dunia, masih terlalu rendah.

"Kematian jauh lebih tinggi daripada yang diungkapkan data resmi kami," kata Anant Bhan, seorang peneliti kebijakan kesehatan dan bioetika independen, kepada AFP.

Saksikan Video Berikut Ini:


WHO: 46% Kasus COVID-19 Global Terjadi di India

Sejumlah pria mengenakan masker berjalan melewati bendera nasional India di New Delhi (16/9/2020). Total kasus Covid-19 di India melampaui lima juta pada 16 September, data kementerian kesehatan menunjukkan Pandemi meluas cengkeramannya di negara tersebut. (AFP/Sajjad Hussan)

India menyumbang 46 persen dari kasus COVID-19 baru yang tercatat di seluruh dunia minggu lalu dan satu dari empat kematian, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Rabu (5/5).

Lonjakan virus corona di India, termasuk varian baru yang sangat menular yang pertama kali diidentifikasi di sana, telah menyebabkan rumah sakit kehabisan tempat tidur dan oksigen, serta kamar mayat dan krematorium meluap.

Banyak orang meninggal di ambulans dan tempat parkir mobil karena terlalu lama menunggu tempat tidur atau oksigen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya