Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini beredar video viral pole dance atau tari tiang yang terbuka di acara resepsi pernikahan di Tiongkok. Aksi penari pole dance sebenarnya sudah jadi hal umum di Tiongkok untuk acara-acara promosi agar menarik perhatian banyak orang, tapi tidak dengan pesta pernikahan.
Hal itu masih dianggap tabu oleh banyak warga Tiongkok karena tidak pantas ditampilkan di acara yang sakral. Dikutip dari laman Asia One, Rabu, 12 Mei 2021, video tersebut diunggah oleh Douyin melalui aplikasi TikTok. Tari tiang itu ditampilkan di sebuah resepsi pernikahan di provinsi Hebei, tepatnya Zhangjiakou pada minggu lalu.
Baca Juga
Advertisement
Dalam video tersebut, terlihat penari memakai masker warna hitam dan rok pendek warna ungu dengan bagian punggung terbuka dan memakai kain berbahan tipis. Penari berputar dan meluncur ke atas dan ke bawah tiang yang dilihat oleh tamu undangan.
Aksi tari tiang dengan pakaian terbuka itu mendapat kritikan pedas dari warganet Tiongkok. Mereka menilai tarian tersebut tidak pantas dan sangat memalukan.
"Apa itu pantas? Tarian seperti itu dilihat oleh para lansia, bahkan anak-anak yang sedang makan malam bersama dan ada juga yang bersaudara, hal ini sangat memalukan," komentar seorang warganet.
"Dia menari dengan sangat bagus, tapi ini bukan kesempatan yang tepat untuk menari tiang," tulis warganet lainnya.
Menurut Chen Guang, pengelolah penari di Shanghai, tari tiang atau pole dance sering dipesan untuk acara agar menarik banyak orang. Namun, permintaan tampil di pesta pernikahan jarang sekali terjadi.
"Itu bisa saja terjadi kalau si penampil diundang karena pengantinnya adalah penari tiang, atau memang sangat tertarik dengan tarian itu," tuturnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Bukan Hal Umum
Sementara itu, Li Ming, perencana pernikahan di Zhangjiakou, menjelaskan menari tiang bukanlah praktik umum dan tidak dianggap pantas untuk pernikahan.
"Mungkin ada tarian panas seperti itu di daerah pedesaan untuk menarik tamu, tetapi tidak di daerah perkotaan, saya rasa itu sangat vulgar dan saya tidak akan merancang pertunjukan seperti itu di resepsi pernikahan," jelas Li.
Dia menuturkan meski saat ini pikiran orang jauh lebih maju, tarian itu masih dianggap tidak sesuai dengan nilai sosial masyarakat Tiongkok. (Muhammad Thoifur)
Advertisement