Liputan6.com, Jakarta Biro perjalanan wisata tidak luput dari dampak pandemi. Setahun lebih sejak Covid-19 menyebar di Indonesia, bisnis perjalanan wisata tidak kunjung bergerak.
Ketua Umum DPP Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (ASITA) Budijanto Ardiansjah mengatakan, kondisi stagnan ini masih dirasakan bisnis perjalanan wisata baik dengan atau tanpa kebijakan pencegahan penyebaran virus.
Advertisement
"Sama saja tidak berpengaruh. Baik pembatasan mudik ataupun dibolehkannya wisata lokal, tidak memberikan efek bagi biro perjalanan wisata," ujar Budi saat berbincang dengan Liputan6.com, seperti ditulis Minggu (16/5/2021).
Budi melanjutkan, sejak pandemi menghantam Indonesia, bisnis biro perjalanan wisata mengalami keterpurukan dan belum bangkit hingga kini. Masyarakat masih banyak yang belum berwisata baik karena kemauan sendiri atau karena kebijakan pemerintah.
"Memang kondisi ini masih sangat tidak memungkinkan. Ini sangat memukul usaha pariwisata terutama biro perjalanan," tuturnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Paket Wisata
Segala cara ditempuh agar bisnis ini dapat bangkit kembali, termasuk menyediakan paket wisata bagi para pelancong. Nyatanya, dampak yang dihasilkan juga tidak siginifikan.
"Belum ada pembelian paket wisata yang signifikan. Semuanya masih wisata lokal alias road trip. (Road trip) nggak ada progress juga," ujarnya.
Tentunya, masalah ini hanya dapat diselesaikan jika pandemi Covid-19 selesai. Vaksinasi digadang menjadi game changer yang bakal mendongkrak kembali aktivitas bisnis di sektor pariwisata.
Advertisement