Mengenal Keistimewaan Bulan Syawal dan Sejarah Penting di Dalamnya

Di balik keistimewaannya, bulan Syawal juga menyimpan berbagai peristiwa bersejarah yang dapat menjadi pelajaran bagi Umat Muslim.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Mei 2021, 11:45 WIB
Ilustrasi Masjid (Photo by nurhan on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Tak hanya Ramadan, bulan Syawal juga mengandung keistimewaan untuk peningkatan amaliah Ramadan. Di bulan ini, umat Islam dianjurkan berpuasa selama 6 hari setelah menjalankan puasa Ramadan.

Tak hanya itu, bulan Syawal juga menyimpan berbagai peristiwa bersejarah yang dapat menjadi pelajaran bagi Umat Muslim. Pada bulan Syawal juga umat Muslim dianjurkan untuk semakin meningkatkan ibadah dan amalan kepada Allah SWT.

Dengan demikian, amalan pada bulan Ramadan tidak hanya berakhir di bulan puasa saja. Umat muslim bisa secara berkelanjutan meningkatkan amalan dan ibadahnya di bulan syawal.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Bulan Syawal memang istimewa

Syawal berasal dari kata syala yang berarti naik atau meninggi. Pada bulan Syawal ini, kedudukan dan derajat kaum Muslimin meninggi di sisi Allah SWT karena telah melewati bulan ujian dan ibadah selama Ramadan.

Syawal juga merupakan bulan pembuktian nilai-nilai taqwa, artinya ajang untuk membuktikan umat Islam mampu mempertahankan dan meningkatkan keimanannya, tidak hanya sewaktu Ramadan saja.

Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk tetap memperbanyak ibadah sunah dibulan Syawal. Seperti puasa enam hari di bulan Syawal. Keistimewaan bulan Syawal juga disebutkan Rasulullah SAW dalam sebuah hadist yang berbunyi:

Seperti diceritakan dari Abu Ayyub, Rasulullah SAW berkata, " Siapa saja yang berpuasa selama Ramadan kemudian diikuti enam hari saat Syawal maka seperti berpuasa seumur hidup."  (HR. Ibnu Majah).


Peristiwa Penting Di Bulan Syawal 

Selain itu, banyak peristiwa-peristiwa bersejarah yang terjadi di bulan Syawal. Peristiwa tersebut berpengaruh penting dalam kehidupan Rasulullah serta peradaban Islam.

Perang UhudPerang Uhud yang pecah pada 15 Syawal, yakni tiga tahun setelah hijrahnya Rasulullah SAW. Sebanyak 700 pasukan Muslim berhadapan dengan 3 ribu pasukan musyrik.

Awalnya, umat Islam mendominasi jalannya pertempuran. Orang-orang musyrik terdesak sehingga meninggalkan harta benda yang mereka bawa. Di sinilah sekelompok pasukan Muslim yang bertugas sebagai pemanah di puncak-puncak bukit lengah.

Khalid bin Walid yang saat itu masih kafir melihat celah itu lalu kemudian menyerang sisi pemanah sehingga pasukan Islam kocar kacir. Kekalahan ini menyebabkan Rasulullah terluka parah.

Kejadian ini terekam dalam QS. Ali Imran: 121. Perang Uhud adalah salah satu perang yang disebut-sebut dalam Al-Qur’an sebagai salah ujian ketaatan kepada sunah dan ajaran Nabi Muhammad.

Perang KhandaqPerang Khandaq terjadi pada bulan Syawal lima tahun setelah Rasulullah SAW hijrah. Pada perang Khandaq, Salman Al-Farisi mencetuskan sebuah strategi pembuatan parit yang dalam dan lebar untuk menghalau musuh.

Rasulullah menyetujui ide ini setelah berunding dengan para sahabat. Bahkan, Rasulullah dengan tangannya sendiri ikut bersama- sama membangun parit pertahanan itu.

Total pasukan Muslim mencapai 3 ribu orang, sedangkan pasukan sekutu kaum musyrik sebanyak seribu orang. Dalam perang ini, kubu musyrik mengalami kekalahan karena diterjang angin puyuh setelah menunggu lama di luar parit.

Perang Hunain

Perang Hunain terjadi pada tahun kedelapan Hijriyah bulan Syawal. Saat itu, kaum Muslim menghadapi suku Hawazin dan suku Tsaqif, dua suku yang tinggal sebelah timur laut Makkah yang khawatir akan diserang pihak Muslim juga setelah Fathul Makkah.

Dua pekan lamanya Perang Hunain berlangsung setelah Rasulullah berhasil memimpin kaum Muslim dalam menaklukkan Makkah tanpa pertumpahan darah. Dengan demikian, pasukan Muslim di medan Hunain cukup diuntungkan dengan kondisi mental yang penuh kegemilangan.

Dari total 12 ribu pasukan Muslim, sebanyak 2 ribu di antaranya berasal dari dukungan Quraisy Makkah. Hasilnya, Perang Hunain dimenangkan kaum Muslim.

Pernikahan Rasulullah

Pada bulan Syawal Rasulullah SAW melangsungkan pernikahan dengan Ummu Salamah di tahun kedua bulan Hijriyah pasca perang badar. Sebelumnya, Rasulullah juga menikahi Aisyah ra. di tahun ke-10 kenabian pada bulan Syawal.

Sumber: Dream.co.id

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya