Liputan6.com, Jakarta - Prancis bergabung dengan sederet negara Eropa lain dalam kampanye menarik wisatawan agar bersedia bertualang kembali setelah setahun mereka membatasi diri akibat Covid-19. Kampanye bernilai jutaan Euro itu menargetkan warga Eropa lainnya.
Destinasi wisata nomor 1 dunia pada 2019 itu berharap tetap dilirik para turis yang ingin kembali mengelilingi dunia setelah setahun mengalami lockdown. "Prancis seperti miniatur dunia," kata Jean-Baptiste Lemoyne, menteri muda di Kementerian Luar Negeri Prancis yang bertugas menangani pariwisata, dalam jumpa pers virtual yang digelar pada Selasa, 11 Mei 2021.
"Ada banyak pilihan liburan. Setiap orang bisa memilih sesuai keinginan," dia menambahkan.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari AFP, Kamis, 13 Mei 2021, Prancis kini memasuki babak akhir gelombang ketiga Covid-19 dan mengekor Inggris dan AS dalam cakupan vaksinasi. Negeri itu menghadapi persaingan ketat dengan destinasi wisata lain yang tidak terlalu terpengaruh oleh pandemi.
Yunani misalnya, sudah lebih dulu mempromosikan pulau bebas Covid-19 yang disinari matahari dengan semua orang yang berada di sana sudah divaksinasi. Kroasia juga menawarkan hal serupa. Negeri di Eropa Timur membuat peta zona bebas Covid-19 di salah satu pulaunya.
Sementara, Prancis meluncurkan tema What Really Matters untuk mempromosikan gaya hidup negaranya, termasuk kuliner dan budaya, kepda 10 negara Eropa, yakni Austria, Belgia, Inggris Raya, Denmark, Jerman, Italia, Belanda, Spanyol, Swedia, dan Swiss.
Dibandingkan kampanye yang digaungkan Swiss yang menampilkan petenis Roger Federer sebagai wajah, Kepala Badan Pengembangan Pariwisata Prancis, Caroline Leboucher mengatakan Prancis memercikkan lebih banyak emosi dibandingkan kesempurnaan sanitasi yang dingin yang diandalkan Swiss. Prancis juga menanti kembali aktifnya turis domestik untuk membangkitkan sektor pariwisata dalam negeri.
Prancis diketahui akan kembali membuka bar dan restoran mulai 19 Mei 2021 setelah ditutup selama hampir tujuh bulan. Maka, Lemoyne mengajak warga Prancis untuk liburan di dalam negeri.
"Operator wisata kami juga sangat menderita," ungkapnya.
Sektor pariwisata menyumbang pendapatan hingga 57 miliar Euro atau hampir Rp1 triliun pada 2019. Angka itu sekitar 7,5 persen dari total GDP Prancis. Pendapatan terbesar diperoleh dari kunjungan turis Eropa yang mencapai tiga perempat dari total turis sebelum krisis kesehatan global melanda.
Di masa pandemi, kompetisi sektor pariwisata makin meningkat. Banyak negara yang sudah membuka pintu maupun yang akan membuka perbatasan untuk wisatawan berharap turis bisa menghabiskan lebih banyak uang selama mereka traveling.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bagaimana Aturan Masuknya?
Bila Yunani, Islandia, Kroasia, Inggris, AS, dan Israel melonggarkan pembatasan bagi pelancong yang telah divaksinasi penuh, tidak demikian dengan Prancis. Negeri mode itu tetap meminta agar para pengunjung dari luar negeri melampirkan hasil tes negatif Covid-19 pada saat kedatangan.
Pendatang dari banyak negara non-Uni Eropa, termasuk AS, saat ini masih dilarang masuk negeri itu, kecuali mereka bisa menunjukkan alasan kuat untuk bepergian. Dengan musim liburan dimulai bulan depan, tekanan meningkat kepada Komisi Eropa untuk memfinalisasi paspor kesehatan digital yang berlaku di seluruh Uni Eropa.
Paspor tersebut memungkinkan orang yang telah divaksinasi penuh, yang pernah terkena Covid-19 atau yang memiliki hasil tes negatif untuk bepergian di dalam negara-negara UE. Paspor tersebut dipandang sebagai alat kunci untuk menyelamatkan periode libur musim panas.
Meski awalnya hanya akan digunakan untuk bepergian di kawasan Eropa, UE akan mengusahakan paspor tersebut juga diadopsi sebagai dokumen resmi oleh negara-negara non-Uni Eropa, terutama AS. Sementara, Presiden Prancis Emmanuel Macron menargetkan 9 Juni sebagai waktu kembalinya turis asing dari negara selain Uni Eropa. Ia juga mengumumkan empat tahan pembukaan kembali Prancis setelah lockdown ketiga bulan lalu.
Baca Juga
Puncak Gunung Fuji Jepang Akhirnya Bersalju Setelah Memecahkan Rekor 130 Tahun, Dampak Krisis Iklim Kian Nyata
Trik Baru Maskapai Amerika untuk Cegah Penumpang yang Suka Serobot Antrean Boarding Pesawat, Bisa Dicoba di Indonesia
Kolam Penampung Koin Sementara di Depan Air Mancur Trevi Italia Diejek Mirip Bak Cuci Kaki
Advertisement