Liputan6.com, Jakarta - Terkadang, memaafkan menjadi suatu tantangan tersendiri. Ketika hati begitu tersakiti, enggan rasanya membuka pintu maaf bagi mereka yang telah melukai meski telah sampai pada momen Lebaran.
Tetapi ketahuilah, memaafkan adalah melepas rasa marah atau dendam yang selama ini telah beberapa waktu mengisi hati. Mengutip laman Psychology Today, memaafkan bukan berarti seseorang harus kembali pada hubungan yang sama atau menerima perilaku merugikan dari serupa dari seseorang.
Advertisement
Memaafkan sangat penting bagi kesehatan mental mereka yang menjadi korban. Memaafkan membantu seseorang keluar dari kungkungan emosional trauma atau ketidakadilan. Bahkan, memaafkan telah terbukti meningkatkan mood, rasa optimis, dan menjaga seseorang dari rasa amarah, stres, kecemasan, serta depresi.
Ada alasan mengapa seseorang enggan memaafkan atau memendam kekesalan. Mengutip Mayo Clinic, dilukai oleh seseorang, terutama orang yang dicintai dan percaya bisa menyebabkan kemarahan, kesedihan serta kebingungan.
Jika Anda berada pada kondisi atau situasi menyakitkan, dendam dan kebencian akan mudah mengakar. Jika Anda membiarkan perasaan negatif mengalahkan perasaan positif, kepedihan atau perasaan ketidakadilan akan menguasai diri Anda.
Simak Juga Video Berikut Ini
Dampak Enggan Memaafkan
Sebagian orang secara alami lebih mudah memaafkan ketimbang orang lainnya. Meskipun Anda memiliki kecenderungan untuk menyimpan dendam, ketahuilah bahwa siapa pun bisa belajar untuk lebih mudah memaafkan.
Ada beberapa dampak dari memendam kebencian atau enggan memaafkan, yaitu:
- Membawa amarah dan kegetiran pada setiap hubungan dan pengalaman baru.
- Menjadi begitu larut dalam suasana negatif sehingga sulit untuk menikmati kondisi saat ini.
- Menjadi depresi dan cemas.
- Merasa bahwa hidup menjadi kurang bermakna atau tanpa tujuan, atau jauh dari spiritualitas hidup.
- Kehilangan keterhubungan yang bernilai dengan orang lain.
Sebaliknya, memaafkan dan melepas kebencian atau pun dendam akan meningkatkan kesehatan serta memberi ketenangan pikiran.
Advertisement