4 Kebiasaan Sepele yang Berdampak Buruk pada Postur Tubuh dan Cara Memperbaikinya

Walau terdengar sepele, kebiasaan buruk yang memengaruhi postur tubuh ini bisa berdampak lebih serius, termasuk hilangnya mobilitas.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Mei 2021, 05:00 WIB
ilustrasi perempuan bekerja/Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Liputan6.com, Jakarta - Selama bekerja dari rumah, Anda sering mengalami nyeri tumpul, pegal di bagian leher, punggung berkedut, dan masalah postur tubuh umum lain? Hal tersebut bisa saja mendera karena kebiasaan buruk yang Anda lakukan.

Kendati terdengar sepele, jika tidak ditangani, kebiasaan buruk ini dapat berkembang jadi masalah lebih besar, seperti artritis, degenerasi tulang belakang dan sendi, serta hilangnya mobilitas. Seorang Chiropractor, dr. Neil Stakes, menjelaskan bahwa tubuh manusia dirancang untuk bergerak.

"Postur yang buruk terkait maladaptasi tubuh terhadap posisi yang diambil untuk jangka waktu sangat lama,” katanya melansir laman AsiaOne, Jumat, 14 Mei 2021. "Tubuh secara bertahap beradaptasi dengan postur dan meletakkan jaringan fibrosa untuk mendukung postur itu dari waktu ke waktu."

Fisioterapis Marina Goddu menekankan bahwa kesadaran adalah langkah pertama yang harus dilakukan untuk memperbaiki kebiasaan itu. "Tulang belakang yang netral penting untuk postur yang baik. Tapi, ini tidak berarti harus lurus," tuturnya.

"Tulang belakang kita memiliki tiga lekukan alami yang, jika dilihat dari samping, membentuk huruf 'S'," imbuh Goddu. Dalam posisi tersebut, tulang belakang dan otot memiliki kestabilan maksimal untuk menjaga tubuh tetap tegak.

Dua ahli ini kemudian mengidentifikasi empat masalah postur tubuh yang paling umum dialami dan cara memperbaikinya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


1. Membungkuk Saat Duduk

Ilustrasi membungkuk saat duduk. (Sumber: Unsplash.com)

Dalam posisi ini, punggung atas akan membulat dan membentuk huruf C. Tulang pinggul mengarah ke belakang membuat bagian bawah panggul Anda terdorong ke depan dan lekukan di punggung bawah jadi rata.

Posisi ini mungkin terasa nyaman, tapi ruas tulang belakang Anda nantinya akan berderak bersama-sama, meningkatkan ketegangan pada diskus. Kondisi ini kemudian membuat nyeri punggung bawah, saraf terjepit, dan berpotensi menyebabkan ketidaksejajaran tulang belakang.

Belum lagi, menyebabkan paha belakang tegang, serta otot perut dan gluteal yang lemah.

Memperbaikinya, cobalah mendekat ke tepi kursi saat duduk dengan satu kaki sedikit ke depan dan satu kaki ke belakang dengan telapak kaki rata di lantai. Lutut harus sejajar atau sedikit lebih rendah dari pinggul. Anda bisa meletakkan bantal di lengkungan punggung untuk menjaga lekukan alami tulang belakang.

 


2. Menunduk Saat Bermain Gawai

ilustrasi ponsel pintar | unsplash.com/@paul_

Jika membaca artikel ini lewat perangkat seluler, kemungkinan besar posisi kepala Anda mengarah ke bawah, bahu melengkung, dan punggung membungkuk. Posisi ini adalah salah satu masalah postur tubuh yang sering dialami pada era teknologi seperti sekarang.

Kepala manusia rata-rata memiliki berat sekitar lima kilogram (kg) dalam posisi normal, yakni saat telinga sejajar dengan bahu. Semakin memiringkan kepala ke depan, semakin besar pula tekanan pada tulang belakang.

Fleksi konstan ini dapat membuat punggung tertarik ke luar dari kesejajaran dan menyebabkan ketegangan otot, saraf terjepit, sakit kepala, atau lebih parahnya lagi, degenerasi dini.

Untuk memperbaikinya, perhatikan posisi kepala saat menggunakan gawai. Anda harus menjaga layar gawai sejajar dengan mata.

 


3. Bahu Melengkung

Ilustrasi bahu jadi lebih tegang saat memakai tas. (iStockphoto)

Kebiasaan tersebut akan mendorong bahu Anda ke arah depan. Ketika ini terjadi, jarak antara tulang berbentuk bola di bahu dan tulang belikat akan berkurang, menyebabkan ketidakseimbangan otot, serta peradangan pada persendian.

Cara memperbaikinya, yaitu biasakan memutar bahu ke belakang dan ke bawah, serta menjaga leher tetap tegak memanjang ke atas dan dagu masuk mengarah ke dalam.

 


4. Menyilangkan Kaki

Ilustrasi duduk sambil menyilangkan kaki. (dok. pexels/Samson Katt)

Kebiasan ini merupakan yang paling sering dilakukan. Menurut dr. Stakes, hal ini dapat menyebabkan perubahan maladaptif pada tulang belakang dan otot sekitarnya, serta lebih parahnya lagi, skoliosis.

Dengan memberi tekanan berlebihan pada satu sisi, punggung bawah dan pinggul akan jadi lebih panjang dan menghasilkan otot lebih lemah pada sisi yang satu. Pada sisi lainnya, otot jadi lebih pendek dan kencang, sehingga panggul akan mulai miring.

Kebiasaan duduk ini juga bisa mendatangkan nyeri yang bisa berkembang di daerah pinggul atau bokong, lalu menjalar ke kaki. Akhirnya, mengakibatkan seluruh tulang belakang menyimpang.

Untuk memperbaikinya, Goddu mengatakan, "Pikirkan tubuh Anda selayaknya bangunan. Kaki adalah fondasinya. Jadi, distribusi berat badan harus seimbang, yaitu 50:50." (Jihan Karina Lasena)


Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah COVID-19

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya