Liputan6.com, Jakarta - Para peneliti di Singapura menemukan cara untuk mengendalikan tanaman penangkap lalat Venus menggunakan sinyal listrik dari smartphone.
Inovasi ini diharapkan bisa digunakan untuk robotika hingga pemanfaatan tumbuhan sebagai sensor lingkungan.
Advertisement
Luo Yifei, seorang peneliti di Nanyang Technological University (NTU) Singapura, menunjukkan bagaimana sinyal dari aplikasi smartphone yang dikirim ke elektroda kecil yang terpasang pada tanaman dapat membuat jebakannya menutup seperti saat menangkap lalat.
"Tumbuhan itu seperti manusia, mereka menghasilkan sinyal listrik, seperti EKG (elektrokardiogram) dari hati kita,” kata Luo, yang bekerja di Sekolah Sains dan Teknik Material NTU, sebagaimana dilansir New York Post, Sabtu (15/5/2021).
"Kami mengembangkan teknologi non-invasif untuk mendeteksi sinyal listrik dari permukaan tanaman tanpa merusaknya," ucap Luo menambahkan.
Para ilmuwan juga telah melepaskan bagian perangkap tumbuhan insektivora Venus dan menempelkannya ke lengan robotik sehingga ketika diberi sinyal, ia dapat menggenggam sesuatu yang tipis dan ringan seperti seutas kawat.
Dengan cara ini tanaman dapat digunakan sebagai "robot lunak" untuk mengambil benda-benda rapuh yang mungkin dirusak oleh industrial grippers, serta lebih ramah lingkungan.