Ilmuwan Arab Menyusuri Rute Hijrah Nabi Muhammad SAW, Penuh Tantangan Fisik dan Mental

Ilmuwan sejarah dan pemerhati lingkungan Arab Saudi menggelar ekspedisi fenomenal menyusuri rute hijrah Rasulullah Muhammad SAW. Baru mulai sudah diterpa badai pasir

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Mei 2021, 16:05 WIB
Kaligrafi Nabi Muhammad SAW | Via: istimewa

Liputan6.com, Jakarta Ilmuwan sejarah dan pemerhati lingkungan Arab Saudi menggelar ekspedisi fenomenal menyusuri rute hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinnah. Rute tersebut dilalui Rasulullah saat berusaha menghindari kejaran dan kekerasan Suku Quraisy sekitar 1400 tahun lalu.

Dengan berjalan kaki dan naik onta, tim ilmuwan ini membutuhkan waktu sekitar delapan hari. Tim tersebut terdiri dari sejarawan Abdulhafaiz Al-Graiqri, arsitek dan perencana kota Amro Darwish, peneliti Dr. Samir Barqah dan ahli lingkungan Hassan Abdulshakoor.

Perjalanan mereka dimulai dari Goa Tsur yang bersejarah, gua di Bukit Tsur di Mekah, tempat Rasulullah dan sahabat terdekatnya, Abu Bakar bersembunyi dari kejaran Suku Quraisy. Mereka menempuh jarak sekitar 500 km, termasuk berkemah semalam, serta menghadapi kondisi yang sulit dan berbahaya.

Al-Graiqri mengatakan dokumentasi migrasi nabi merupakan puncak dari penelitian selama beberapa tahun. Ekspedisi ini didorong oleh keinginan untuk menentukan setepat mungkin jalur hijrah.

"Dalam perjalanan studi ini kami telah melakukan puluhan ekspedisi lapangan, pendataan, pencatatan koordinat GPS dan GIS, identifikasi landmark, dan penghitungan jarak," ujar Al-Graiqri.

Darwish mengatakan migrasi dimulai pada hari Senin dan berakhir pada hari Senin berikutnya. Setelah menganalisis, mensintesis, memeriksa ulang informasi dari penelitian mereka dan mencari informasi tertentu dari suku-suku yang tinggal di lembah, mereka dapat memprediksi rute yang paling mungkin dilalui. nabi mengambil.

 

Simak Video Berikut Ini:


Perjalanan penuh rintangan

Tetapi mereka harus mengatasi tantangan fisik dan mental untuk mencapai tujuan mereka. Ada badai pasir di tahap awal perjalanan, menghambat kemajuan mereka selama dua hari dan mengancam garis waktu mereka.

"Badai pasir memaksa empat anggota tim untuk menggunakan mobil, tetapi para pendaki muda yang mendukung perjalanan kami bersikeras untuk tetap berjalan," kata Darwish.

"Apa yang telah kami lakukan adalah pencapaian yang luar biasa dan bersejarah pada beberapa tingkatan, baik dari mendokumentasikan dan mengkonfirmasi tengara kenabian dan menarik perhatian pada signifikansi historis dan religiusnya, selain menjadi tantangan fisik dan mental pada tingkat pribadi yang menambah banyak hal untuk kita," ucap dia melanjutkan.

Setelah menyelesaikan perjalanan, tim yakin itu sesuai dengan rute Rasulullah. "Rasanya tidak menyangka bisa melintasi garis finis ke Madinah. Butuh waktu dua tahun untuk merencanakan dan melaksanakan, tetapi ini momen yang sangat istimewa, sejarah dibuat," kata Darwish.

Tim mempresentasikan catatan ekspedisi tersebut dalam pameran "Dokumentasi Jalan Migrasi Nabi" pada acara peluncuran di Jeddah. Sejumlah gambar gambar dan model menawarkan deskripsi visual dari rute yang diambil oleh nabi.

Anggota tim mengaku mereka senang mendapat kesempatan untuk mengalami rute yang sama dengan yang diambil nabi selama migrasi. "Mendokumentasikan perjalanan seumur hidup dan mengalami migrasi nabi dari Mekah ke Madinah adalah impian kami dan kami mencapainya," tambah Darwish, dikutip dari Arab News.

 

(Ahmad Baiquni/Dream.co.id)


Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran

Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya