Liputan6.com, Jakarta - Siap lepas saham ke publik, Victoria's Secret akan melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di bursa saham Amerika Serikat. Hal ini ditempuh setelah L Brands tak mendapatkan pembeli untuk perusahaan pakaian dalam tersebut.
Seperti dilansir CNN, ditulis Sabtu (15/5/2021), langkah yang ditempuh L Brands akan membuat pihaknya memiliki dua perusahaan publik yakni Bath & Body Works dan Victoria's Secret.
Advertisement
Transaksi ini diharapkan selesai pada Agustus 2021. Pada Selasa, 11 Mei 2021, perusahaan mengatakan, hal ini dilakukan untuk memaksimalkan fokus manajemen dan fleksibilitas keuangan agar bisa berkembang dalam lingkungan ritel dan memberikan pertumbuhan yang menguntungkan.
L Brands hampir menjual Victoria's Secret tahun lalu ke firma ekuitas swasta Sycamore Partners. Namun, kesepakatan senilai USD 525 juta itu gagal karena pandemi memaksa penutupan toko sementara.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Selanjutnya
Sycamore berpendapat perubahan itu melanggar kesepakatan, sehingga membatalkan transaksi. Pencarian untuk pembeli Victoria's Secret berlanjut hingga tahun ini.
Namun, New York Times melaporkan penawaran untuk itu tidak cukup tinggi. L Brands mengatakan pihaknya telah berdiskusi dengan beberapa pembeli potensial dan memintanya menjadi perusahaan publik, sehingga pemegang saham akan memiliki nilai lebih dari pada penjualan.
"Dewan percaya bahwa jalan ke depan ini akan mengembalikan nilai tertinggi kepada pemegang saham dan bahwa pemisahan akan memungkinkan setiap bisnis mencapai peluang terbaiknya untuk tumbuh," kata Ketua Dewan L Brands, Sarah Nash. L Brands memberi investor gambaran sekilas tentang pendapatan kuartal pertama menjelang rilis resmi akhir bulan ini.
Perusahaan tersebut juga mengatakan, Bath & Body Works dan Victoria's Secret diuntungkan dari pembayaran stimulus dan pelonggaran pembatasan Covid-19.
Advertisement