Liputan6.com, Jakarta - Pandemi corona Covid-19 membuat berbagai prediksi berubah, termasuk dalam dunia pariwisata. Akibat gelombang ketiga Covid-19 telah membuat Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) memangkas perkiraan pariwisata domestiknya untuk tahun ini.
TAT dipaksa untuk memotong prediksinya pada akhir April 2021 dari 160 juta perjalanan menjadi 100--200 juta, sebagai akibat meningkatnya virus selama periode Songkran. Selama periode yang sama, pendapatan pariwisata turun dari 870 miliar menjadi 550 miliar bath, dilansir dari laman The Thaiger, Jumat, 14 Mei 2021.
Baca Juga
Advertisement
Gubernur TAT Yuthasak Supasorn menekankan pentingnya skema stimulus pemerintah untuk meningkatkan perjalanan domestik. Ia mengatakan Thailand perlu melanjutkan kampanye seperti "We Travel Together", yang mensubsidi tiket pesawat dan penginapan hotel, serta "Tour Teaw Thai", yang menawarkan pembayaran bersama untuk paket wisata.
Menurut laporan Bangkok Post, Yuthasak mengatakan skema seperti itu membantu Thailand mencatat lebih dari 90 juta perjalanan domestik tahun lalu. Mereka diharapkan untuk diluncurkan kembali pada akhir Juni atau awal Juli, ketika para pejabat berharap wabah Covid saat ini akan dapat dikurangi. Diharapkan juga tanggal akhir awal 30 September dapat diperpanjang hingga 31 Oktober 2021.
Yuthasak mengatakan skema tersebut akan dibayar dari keputusan pinjaman darurat, yang dibuat untuk mengelola dampak ekonomi dari Covid-19. Namun, kabinet masih perlu menyetujui usulan perpanjangan paket stimulus.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pergi ke Luar Negeri
The Bangkok Post melaporkan bahwa TAT juga mengerjakan kampanye pemasaran yang ditujukan untuk orang Thailand, untuk mendorong mereka melakukan lebih banyak perjalanan domestik. Salah satu promosi tersebut adalah kampanye Unseen Thailand, yang ditunda akibat gelombang ketiga Covid-19.
Yuthasak mengatakan, pejabat pariwisata juga perlu mempertimbangkan perasaan penduduk setempat terkait skema “kotak pasir” yang memungkinkan turis asing divaksinasi kembali. Dia mengatakan skema seperti itu mungkin membuat orang Thailand tidak bepergian ke daerah-daerah.
Dia menambahkan bahwa jika negara tersebut dibuka kembali sepenuhnya pada kuartal terakhir tahun ini, turis Thailand dapat memilih untuk pergi ke luar negeri dan membelanjakan uang mereka di sana.
Advertisement