Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengklaim pos penyekatan dan pos check point efektif menghalau pemudik. Meski dia tak memungkiri bahwa ada 100 ribu sampai 200 ribu orang yang berhasil lolos di tengah larangan kebijakan mudik.
"Di mana ada sekitar 100 ribu sampai 200 ribu masyarakat kita yang tetap nekat untuk pulang (kampung). Walaupun juga secara umum, efektivitas penyekatan ini cukup baik. Karena mampu mengurangi 50 persen jumlah arus yang keluar dari Provinsi DKI Jakarta," kata Fadil di Balai Kota saat tengah membahas antisipasi arus balik libur Lebaran, Jumat (14/5/2021).
Advertisement
Fadil menyebut pihaknya kini tengah berkoordinasi dengan pimpinan daerah DKI Jakarta untuk menyusun skenario kepulangan pemudik guna meminimalkan resiko penyebaran Covid-19.
Namun, dia tak menjelasakan secara rinci terkait hal tersebut.
"Ini barangkali mengapa kita mengambil langkah-langkah untuk pencegahan di basis komunitas untuk mengefektifkan 3T. Mudah-mudahan kondisi Covid-19 yang terkendali di wilayah Jakarta dengan antisipasi yang lebih dini, bisa kita terus jaga bersama," kata Fadil.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pemudik Tak Ada yang Lolos
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus sebelumnya mengungkapkan tahun ini, proses penyekatan akan lebih baik. Karena polisi telah mempelajari celah kekurangan tahun lalu.
“Salah satunya jalur alternatif dan jalur tikus yang kemarin memang banyak kebocoran. Kami pastikan tahun ini tidak akan ada lagi yang lolos" ucapnya, seperti dilansir laman resmi NTMC Polri, Senin (3/5/2021).
Lanjut Yusri, polisi mencatat ada 16 jalur tikus yang biasa digunakan pemudik dari Jakarta untuk keluar kota. Polisi telah mendirikan posko pemantauan di seluruh jalur alternatif itu.
"Kami pastikan tidak akan lolos. Kalau lolos mereka nyebur kali jalan alternatifnya," tegasnya.
Advertisement