Cek Fakta: Tidak Benar Video PM Israel akan Bunuh Umat Muslim dengan Vaksin

Beredar melalui aplikasi percakapan dan media sosial video dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang diklaim ingin membunuh umat Muslim dengan vaksin.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 15 Mei 2021, 16:41 WIB
Cek Fakta PM Israel akan membunuh umat Muslim dengan vaksin.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar melalui aplikasi percakapan dan media sosial video dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang diklaim ingin membunuh umat Muslim dengan vaksin. Video tersebut ramai dibagikan sejak awal pekan ini.

Salah satu akun yang mempostingnya adalah akun bernama Muhammad Rahmat. Ia mempostingnya pada 14 Mei 2021.

Dalam postingannya terdapat narasi: "PM Israel Netanyahu Berkata Di Depan Kamera: Pertama Kita Membunuh Muslim Dengan Peluru, Selepas Itu Dengan Rudal, Yang Terakhir dengan vaksin...ALLAHUAKBAR"

Sementara itu di aplikasi percakapan video yang beredar berdurasi 44 detik. Dilengkapi dengan narasi: "Netanyahu dalam vidio: muslimin pertama kita bunuh dg peluru kemudian dengan rudal kemudian dg vaksin"

Lalu benarkah video yang diklaim sebagai pernyataan PM Israel Benjamin Netanyahu akan membunuh umat Muslim dengan vaksin?

#IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan berikut ini


Penelusuran Fakta

CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Cek Fakta Liputan6.com melakukan penelusuran dengan menggunakan Yandex. Di sana terdapat potongan gambar yang serupa dengan video yang beredar.

Cek Fakta PM Israel akan membunuh umat Muslim dengan vaksin.

Salah satunya dari website obozrevatel.com yang menulis artikel berjudul "Netanyahu showed a syringe with which he was injected with the COVID-19 vaccine. Video" yang tayang 23 Januari 2021.

Cek Fakta PM Israel akan membunuh umat Muslim dengan vaksin.

Dalam artikel tersebut terdapat penjelasan pernyataan Netanyahu dalam video tersebut.

"Saya menunjukkan kepada setiap tamu dari luar negeri kepala panah ini. Salinan mata panah Romawi yang digunakan dalam pertempuran Jodhphat, benteng pertama yang direbut oleh orang Romawi di Galilea. Saya memberi tahu mereka, "Ini adalah panah Romawi, tetapi orang Romawi sudah tidak ada lagi di sini." "Panah" kami sekarang adalah sistem pertahanan rudal paling modern di dunia, Hetz", ujar Netanyahu.

Netanyahu menambahkan bahwa dia sekarang menunjukkan kepada mereka "panah" lainnya - jarum suntik yang dia gunakan untuk mendapatkan vaksinasi pertama dari sejuta vaksinasi yang dibawa ke Israel.

"Kami akan menjadi negara pertama di dunia yang mengatasi epidemi virus korona. Jika ada keyakinan, segalanya mungkin," katanya menambahkan.

Selain itu video yang sama juga diunggah Netanyahu dalam akun Instagramnya @b.netanyahu pada 18 Januari 2021. Di video tersebut terdapat narasi "Inilah sebuah cerita..."

Sumber:

https://news.obozrevatel.com/ukr/abroad/netanyahu-pokazav-shprits-yakim-jomu-kololi-vaktsinu-vid-covid-19-video.htm

https://www.instagram.com/b.netanyahu/


Kesimpulan

Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Video yang diklaim sebagai pernyataan PM Israel Benjamin Netanyahu akan membunuh umat Muslim dengan vaksin adalah tidak benar. Faktanya video tersebut Netanyahu memberitahu tentang jarum suntik yang digunakan Israel untuk memvaksin covid-19.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya