Liputan6.com, Jakarta - Saham Disney anjlok pada perdagangan saham Jumat, 14 Mei 2021 setelah mencatat laporan keuangan tahun fiskal untuk kuartal II yang mengecewakan. Pendapatan dan tambahan pelanggan Disney+ atau Disney Plus cenderung melambat.
Di sisi lain, bisnis taman hiburan Disney catat rugi pada kuartal IV. Saham Disney melemah 5,4 persen pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Saham Disney alami penurunan terburuk sejak Juni 2020.
Advertisement
"Disney sedang dalam pemulihan. Saya pikir apa yang Anda lihat dalam hal kinerja saham adalah, Disney selama 12-15 bulan terakhir pada dasarnya telah dipisahkan dari pendapatannya," ujar Analis LightShed Partners Rich Greenfield dilansir dari Yahoo Finance, Sabtu (15/5/2021)
Menurut Greenfield, penambahan pelanggan Disney+ yang lemah merupakan katalis utama yang menekan saham Disney. Platform streaming telah menjadi sumber kekuatan utama perusahaan selama setahun terakhir dengan pertumbuhan Disney+ mengimbangi penurunan lalu lintas taman hiburan Disney yang menguntungkan.
Namun, momentum streaming itu cenderung melambat. Disney menambah 8,7 juta pelanggan dalam tiga bulan pertama ini sehingga total jumlah pelanggan Disney + menjadi 103,6 juta. Angka itu di bawah dari yang diharapkan 110,3 juta, berdasarkan data Bloomberg.
"Investor pada dasarnya memberikan kredit untuk pemulihan ekonomi dari pandemi. Saham telah meningkat selama setahun terakhir terutama didorong investor yang senang Disney+ dapat menjadi Netflix berikutnya dan mereka dapat sukses secara global,” Greenfield menambahkan.
Saham Disney Melemah pada 2021
Saham Disney masih naik lebih dari 60 persen meski saham Disney tergelincir pada Jumat, 14 Mei 2021. Saham Disney naik 60 persen tersebut selama 52 minggu terakhir.
Saham Disney mencatat kenaikan dibandingkan S&P 500 yang naik 46 persen. Akan tetapi, saham raksasa hiburan itu turun lima persen sepanjang tahun berjalan 2021.
"Ini benar-benar tentang Disney+. Saya pikir pertanyaan yang akan ditanyakan banyak investor adalah apakah hal yang sama seperti kital ihat di Netflix, apakah ada banyak hambatan di Disney? Dan apakah itu berarti pertumbuhan yang lebih lambat selama 12 bulan ke depan. Dan saya pikir itu alasan saham tertekan,” ujar dia.
Advertisement