Liputan6.com, Jakarta Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa terjadi peningkatan kasus COVID-19 di beberapa provinsi di Pulau Sumatra. Hal ini membuat tingkat keterisian tempat tidur (bed of occupancy rate/BOR) di sebagian provinsi yang ada di Pulau Andalas meningkat satu bulan terakhir.
Bila BOR rumah sakit yang menangani COVID-19 secara nasional adalah 29 persen, beberapa provinsi di Sumatra bisa mencapai 40-60 persen per 13 Mei 2021.
Advertisement
"Memang ada beberapa provinsi yang tingkat BOR-nya tinggi di Sumatra," kata Airlangga dalam konferensi pers daring pada Sabtu, 15 Mei 2021.
Tingkat keterisian rumah sakit paling tinggi untuk saat ini adalah Riau yakni 60 persen. Disusul Sumatra Utara dengan tingkat BOR 57 persen juga Sumatra Barat 47 persen.
Selain Sumatra, kenaikan kasus terjadi juga di Kalimantan Barat. Menurut Airlangga tingkat keterisian di Kalimantan Barat mencapai 45 persen.
Di kesempatan yang sama hadir juga Ketua Satgas COVID-19, Doni Monardo mengatakan bahwa di Kalimantan Barat dalam beberapa bulan terakhir kedatangan pekerja migran Indonesia dari Malaysia. "Tidak sedikit sudah lakukan pemeriksaan ada yang positif COVID-19," kata Doni.
Simak Juga Video Berikut
Kasus COVID-19 di Jawa Landai, Sumatra Meningkat
Bila di Sumatra dan Kalimantan Barat alami kenaikan kasus COVID-19, di Pulau Jawa kasus COVID-19 cenderung melandai. Doni tidak ingin terjadi teori pingpong ada di sini.
Ibarat bola pingpong, kenaikan kasus aktif diharapkan tidak berpindah-pindah dari Jawa ke Sumatra sebelum Lebaran dan kembali lagi ke Jawa pascaLebaran.
"Kita tidak ingin teori pingpong ini terjadi. Oleh karenanya upaya pemerintah melakukan penekatakn diharapkan bisa berhasil," kata Doni.
Advertisement