Liputan6.com, Jakarta - Perwakilan Myanmar dalam kontes Miss Universe 2020, Thuzar Wint Lwin mengalami masalah sebelum puncak acara digelar. Miss Myanmar ini kehilangan kopernya yang berisi gaun untuk digunakan pada acara Miss Universe 2020 di Amerika Serikat.
Thuzar Wint Lwin memutuskan untuk terbang ke Amerika Serikat dengan menggunakan semua uang tabungannya untuk menyuarakan keresahan negaranya di tengah tantangan demokrasi melawan kekuatan militer Myanmar. Ia berharap dengan mengikuti ajang tersebut, ia bisa membantu negaranya bebas dari masalah yang sedang terjadi.
Baca Juga
Advertisement
Namun, unggahan foto yang dibagikan oleh Sash Faktor membuat geger warga internet. Pada unggahan tersebut, Thuzar mengatakan bahwa salah satu kopernya tertinggal di Los Angeles sejak 6 Mei 2021 dan tidak dikembalikan kepada dirinya hingga malam puncak Miss Universe 2020.
Thuzar menyebut bahwa hilangnya koper yang berisi gaun malam, kostum nasional, dan gaun untuk malam penobatan adalah kesalahan maskapai karena mereka tidak membawa koper tersebut terbang bersama Thuzar.
“Semua pakaian dan gaun malam saya ada di koper itu. Saya tidak punya apa-apa untuk dipakai sekarang. Saya telah menanyakan pihak bandara dan mencoba semua yang saya bisa, namun mereka bahkan tidak tahu di mana barang bawaan saya,” ujarnya dalam foto yang dibagikan Sash Faktor.
Thuzar Wint juga terlihat beberapa kali mengenakan pakaian dari sponsor Miss of Universe dalam beberapa kesempatan lantaran gaunnya yang hilang. Namun, ia tetap terlihat percaya diri dan selalu saja membagikannya senyumnya.
Masalah yang dialami Thuzar membuat beberapa warga internet bersimpati dan ingin membantu dirinya. Direktur Nasional Miss Universe Vietnam, Dikrektur Nasional Kolombia, dan desainer Filipina turut mengucapkan terima kasih kepada Sash Factor atas unggahannya tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kostum Chin
Awalnya, Thuzar akan mengenakan kostum yang terinspirasi dari mainan terkenal dari Myanmar yaitu "Kepercayaan Thu-Nge-Taw's Pyit-Tine-Htaung" yang berarti bangkit dari setiap lemparan. Miss Myanmar mengenakan kostum disertai dengan aksesoris "Thu-Nge-Naw" yang berupa gelang emas, rantai kaki, medalion yang dipakai saat upacara, sepatu meniru Phoenix dari legenda Myanmar, dan rambut yang dikuncir.
Kostum tersebut dipilih lantaran memiliki karakteristik unik dalam mencerminkan masyarakat yaitu "Pyit-Tine-Htaung" yang berarti bisa bangun sendiri setiap kali jatuh dalam situasi apapun.
Namun, dikarenakan gaun beserta kopernya hilang. Thuzar tampil dalam kontes Miss Universe 2020 dengan kostum yang berbeda yaitu kostum Chin. Komunitas Chin Atlanta memberi pinjaman kostum Chin kepada Thuzar agar tetap bisa tampil di panggung nan megah untuk menyuarakan bantuan.
Salah satu kostum dari etnis Myanmar yang digunakan Thuzar biasanya dipakai oleh wanita Chin pada upacara tradisional khususnya di festival Khwang Cawi. Festival tersebut dilakukan untuk menghormati kekayaan, kebijaksanaan, dan kecantikan putri kesayangan mereka.
Kostum Chin dapat mengidentifikasikan keterampilan kain tenun halus yang digunakan wanita Myanmar dengan gambar yang mencerminkan kekaguman dan keberanian.
Saat malam peragaan kostum nasional, Thuzar Wint juga membawa kertas bertuliskan “Pray For Myanmar”. Hal ini disambut baik oleh semua penonton, banyak penonton yang memuji keberaniannya untuk menyuarakan masalah yang ada di negaranya di forum internasional tersebut.
Banyak warganet yang memuji Thuzar Wint karena tetap percaya diri melanjutkan penampilannya terlepas dari berbagai masalah yang ia hadapi sejak awal keikutsertaanya dalam ajang Miss Universe 2020. (Dinda Rizky Amalia Siregar)
Advertisement