Arus Balik Lebaran, Menhub Minta Pengguna Tol Miliki Hasil Negatif Covid-19

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mewajibkan pengguna jalan tol sudah memiliki hasil negatif Covid-19 dari rapid test antigen saat arus balik mudik Lebaran.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Mei 2021, 16:25 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjalani pemeriksaan suhu saat meninjau Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Kamis (19/10/2020). Budi meninjau Stasiun Pasar Senen untuk memastikan masalah keselamatan maupun penerapan protokol kesehatan saat libur panjang berlangsung dengan baik. (Dok: Kemenhub)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mewajibkan pengguna jalan tol sudah memiliki hasil negatif Covid-19 dari rapid test antigen saat arus balik mudik Lebaran.

Budi juga mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan Korlantas Polri terkait antisipasi lonjakan masyarakat saat arus balik mudik Lebaran.

"Berkaitan koordinasi dengan Kakorlantas kami tentu akan melakukan suatu upaya screening dengan mewajibkan mereka yang masuk jalan tol sudah memiliki rapid test antigen," ujar Budi dalam jumpa pers virtual 'Antisipasi Mobilitas Masyarakat dan Pencegahan Lonjakan Kasus Covid-19 PascaLebaran', Sabtu (15/5/2021).

Dia menegaskan, jika pengguna jalan tol belum memiliki rapid test antigen, maka pihaknya langsung melakukan tes terhadap pengemudi dan penumpangnya tersebut. Tes dilakukan di tempat istirahat jalan tol.

"Kalau mereka belum terpaksa kita melakukan random test di titik titik tertentu yang dilakukan di rest area," ucap Budi.

Selain itu, Kemenhub melakukan skema contra flow atau lawan arus jika terjadi penumpukan di jalan tol. Sistem ini diterapkan untuk mengatasi kemacetan.

"Kemungkinan kalau terjadi suatu lonjakan yang over mungkin kita akan melakukan contra flow, dari segi lalu lintas," tutup Budi.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tiket Kereta Api Jarak Jauh Ludes Terjual

Menhub Budi Karya Sumadi memantau pergerakan penumpang pada KRL Jabodetabek di Stasiun Manggarai, Jakarta pada hari kedua Lebaran, Jumat (14/5/2021). Dok: Maulandy R/Liputan6.com

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat penjualan tiket Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) di masa arus balik Lebaran (14–17 Mei 2021) mencapai 23.470 tiket. Penjualan tertinggi pada 16 Mei yaitu sebanyak 9.231 tiket.

"Berdasarkan dari data hingga saat ini, total tiket yang terjual untuk 14 s.d 17 Mei 2021 adalah sebanyak 23.740 tiket KA Jarak Jauh, dengan penjualan tertinggi pada 16 Mei yaitu sebanyak 9.231 tiket," ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus saat dihubungi Merdeka.com, Sabtu (15/5/2021).

Joni mengatakan, tidak ada antisipasi khusus dari KAI untuk arus balik Lebaran tahun ini. Mengingat, perseroan masih menerapkan pembatasan pengguna dengan keperluan mendesak saat larangan mudik Lebaran 2021 sebagaimana ketentuan yang berlaku.

"KAI masih menerapkan pembatasan siapa saja yang boleh bepergian pada periode 6-17 Mei ini," tekannya.

Pun, pihaknya memastikan petugas tetap akan melakukan verifikasi berkas-berkas persyaratan saat boarding di stasiun. Penumpang tidak akan diizinkan naik kereta bila dan tiket dibatalkan bila persyaratan tidak lengkap.

"Petugas verifikasi dan pelayanan di stasiun tetap beroperasi normal," tekannya.

Dia menambahkan, selama masa peniadaan mudik Lebaran pada 6-17 Mei 2021, KAI tetap mengoperasikan 10 perjalanan KA Jarak Jauh Komersial dan 28 perjalanan KA Jarak Jauh PSO.

Perjalanan ini untuk melayani orang-orang yang dikecualikan sesuai aturan yang ditetapkan pemerintah, bukan untuk kepentingan mudik maupun balik.

 

Reporter: Genan Kasah

Sumber : Merdeka


Aksi-Aksi Nekat Terobos Penyekatan Mudik Lebaran 2021

Infografis Aksi-Aksi Nekat Terobos Penyekatan Mudik Lebaran 2021. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya