Bersiap, Ada Tes Antigen Covid-19 Acak ke Pengguna KRL di 4 Stasiun Selama 2 Hari

Tes antigen Covid-19 acak dilakukan sebelum pengguna bertransaksi untuk membeli tiket ataupun tap masuk di gate elektronik stasiun.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Mei 2021, 18:08 WIB
Penumpang berada di dalam kereta Commuterline di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Senin (11/1/2021). KAI Commuter Line masih memberlakukan aturan tambahan pada masa pandemi covid-19 ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter menggelar tes antigen Covid-19 secara acak kepada para pengguna kereta api di 4 stasiun. Tes antigen berlangsung di Stasiun Manggarai, Bogor, Bekasi, dan Tangerang, mulai Sabtu, 15 Mei 2021 ini.
 
Tes antigen acak ditujukan ke stasiun yang jumlah penggunanya cukup banyak selama masa libur lebaran ini.  Vice President Corporate Secretary PT KAI Commuter, Anne Purba mengatakan, tes antigen acak ini akan berlangsung hingga hari Minggu (16/5) esok.
 
Tes antigen acak dilakukan sebelum pengguna bertransaksi untuk membeli tiket ataupun tap masuk di gate elektronik stasiun. 
 
"Bagi para pengguna yang hasilnya negatif akan dipersilakan melanjutkan perjalanan dengan KRL. Sementara para pengguna yang hasilnya positif akan tidak diizinkan naik KRL dan datanya dilaporkan ke satgas Covid-19 setempat," ujar dia, Sabtu (15/5/2021). 
 
Hingga Sabtu pukul 11.00 WIB, jumlah pengguna yang memanfaatkan jasa KRL Jabodetabek tercatat 112.771 pengguna atau meningkat 17 persen dibanding kemarin.
 
Sejumlah stasiun dengan volume pengguna tertinggi adalah Bogor (8.051 pengguna), Citayam (7.400), dan Bojonggede (6.832). 
 
Sementara volume pengguna KRL secara keseluruhan pada hari kedua lebaran kemarin mencapai 287.471 pengguna. Angka itu meningkat 26,7 persen dibanding hari pertama Idul Fitri. 
 
Selain rapid tes antigen, mulai hari ini KAI Commuter juga telah menambah 14 jadwal perjalanan KRL sehingga setiap harinya pada masa libur lebaran ini KAI Commuter mengoperasikan 900 perjalanan kereta.
 
KAI Commuter mengajak para pengguna KRL merencanakan perjalanannya dengan baik agar terhindar dari kepadatan.  "Pada masa libur lebaran ini, pergerakan pengguna KRL terpusat di siang hari yaitu 10:00 - 13:00 WIB," ucapnya. 
 
Berbagai upaya tersebut merupakan bentuk konsistensi KAI Commuter dalam melayani pengguna dengan mengutamakan protokol kesehatan, termasuk pada masa libur lebaran kali ini.
 
KCI mengajak para pengguna untuk memahami dan senantiasa mengikuti protokol kesehatan 3M yang berlaku di stasiun serta di dalam KRL. 
 
"Jika tidak ada kepentingan mendesak, sebaiknya tetap di rumah dan tidak menggunakan KRL demi kesehatan dan keselamatan bersama pada masa pandemi Covid-19 ini," tukasnya.
 
Reporter: Sulaeman
 
Sumber: Merdeka.com
 
 

Saksikan Video Ini


Ada Larangan Mudik Lebaran, KRL Tambah 14 Perjalanan Mulai 15 Mei 2021 Ini

Penumpang KRL berjalan di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (4/2/2021) sore. Menurut keterangan petugas, antrean panjang tersebut hampir terjadi setiap harinya saat bulan Ramadhan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebanyak 14 jadwal perjalanan KRL tambahan dioperasikan di masa larangan mudik lebaran atau Idul Fitri 1442 Hijriah. Tambahan perjalanan mulai beroperasi pada Sabtu, 15 Mei 2021.

Dengan adanya tambahan ini maka secara keseluruhan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter mengoperasikan 900 perjalanan KRL per hari dengan jam operasional pukul 04:00 – 20:00 WIB di masa larangan mudik lebaran ini.

Vice President Corporate Secretary PT KAI Commuter, Anne Purba mengungkapkan, penambahan perjalanan tersebut akan beroperasi sebagai feeder Manggarai – Duri PP yang menghubungkan tiga stasiun transit dengan volume pengguna cukup besar. Ketiganya yaitu Manggarai, Tanah Abang, dan Duri.

"Selain itu, KAI Commuter juga menyiapkan tambahan perjalanan KRL ke rute-rute lainnya bila ada potensi kepadatan pengguna," jelas dia, Sabtu (15/5/2021)

Pada hari kedua lebaran kemarin (14/5), jumlah pengguna KRL Jabodetabek hingga pukul 19:00 WIB mencapai 239.129 orang.

Jumlah tersebut meningkat 26 persen dibanding hari pertama Idul Fitri dimana jumlah pengguna pada kurun waktu yang sama hanya 188.434 orang.

"Meskipun ada kenaikan, jumlahnya masih di bawah rata-rata pengguna KRL pada hari kerja yang mencapai sekitar 400.000 pengguna di masa pandemi ini. Kebanyakan dari mereka adalah pengguna musiman yang tidak rutin menggunakan KRL," beber dia.

Untuk mengatur kepadatan pengguna, petugas pelayanan maupun pengamanan di stasiun dan di dalam KRL akan lebih aktif dan tegas menjaga kuota pengguna yang dapat naik ke dalam KRL dan mengatur posisi duduk maupun berdiri para pengguna agar sesuai marka yang ada.

Para petugas juga akan segera menutup pintu-pintu KRL bila kondisi di dalam kereta telah terisi penuh sesuai kuota, meskipun masih menunggu waktu keberangkatan. Untuk itu, perhatikan informasi dari petugas di stasiun dan di dalam kereta mengenai buka tutup pintu KRL ini.

"Bila pintu telah tertutup mohon dapat menunggu jadwal kereta selanjutnya. Kami mengajak para pengguna untuk dapat memahami dan bekerja sama demi menjaga jarak aman selama berada di dalam KRL maupun stasiun," terangnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya