Liputan6.com, Pandeglang Video berdurasi 31 detik beredar melalui WhatsApp, memperlihatkan perahu Satpolair Polres Pandeglang dikepung speed boat, karena menarik sejumlah banana boat yang masih beroperasi di tengah larangan berwisata oleh Gubernur Banten, Wahidin Halim.
Saat membawa banana boat, kapal Polair diadang oleh beberapa speed boat. Ada yang berusaha mengambil lagi banana boat itu. Salah seorang pemilik banana boat, Aan, mengaku banana boat miliknya tiba-tiba di ambil oleh personel Satpolair Polres Pandeglang.
Baca Juga
Advertisement
"Tiba-tiba banana kan main tarik-tarik aja, sebagian (banana yang diambil)," kata Aan, kepada awak media, Minggu (16/05/2021).
Menurutnya, jika pantai tidak dibuka, maka dia tak akan mengoperasikan wahana banana boat miliknya. Namun, pada Jumat-Sabtu, 14-15 Mei 2021, wisata masih bisa dibuka. Meski, pada Sabtu malam, 15 Mei 2021, Pemprov Banten tiba-tiba mengeluarkan surat agar seluruh destinasi wisata ditutup.
"Situasi kan lagi covid, kita juga tahu, ya kalau mau ditutup ya ditutup semua, ya kita juga ngerti kok, nanti pantai ini enggak dibuka, tapi kan dibuka," ujarnya.
Simak video pilihan berikut ini:
Salah Paham
Kasatpolair Polres Pandeglang mengamankan banana boat lantaran terbitnya surat instruksi gubernur (Ingub) yang memerintahkan seluruh destinasi wisata tutup. Hal ini bertujuan untuk menekan penyebaran Covid-19.
Banana boat yang diamankan itu karena masih beroperasi membawa wisatawan. Meski begitu, banana boat itu tidak dibawa ke Mapolair, tetapi dipindahkan ke pinggir pantai agar tidak lagi digunakan.
"Diamankan, bukan dibawa, sebetulnya itu masih di sekitaran situ, cuma dilarang untuk digunakan lagi. Karena kalau masih berada di tengah, itu nanti mereka gunakan terus, karena pantai kan sudah ditutup, aktivitas masyarakat di banana boat masih berjalan terus," kata Kasat Polair Pandeglang, AKP Dwi Hary Bagyo, Minggu (16/5/2021).
Saat mengamankan banana boat di tengah laut, Dwi mengakui ada yang memprovokasi karena terjadi salah paham. Kini, semua sudah saling mengerti dan bisa memahami.
"Beberapa ada yang memprovokasi, ternyata teman-teman kita juga, setelah melihat saya, Alhamdulillah. Akhirnya dilepas lagi, sebetulnya tidak ada masalah," ujarnya.
Advertisement