Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah menetapkan harga pembelian vaksinasi gotong royong sebesar Rp 321.660 per dosis dan tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp. 117.910 per dosis. Harga ini dinilai terlalu mahal bagi pengusaha.
Sekjen Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar mengatakan, harga yang mahal tersebut akan membuat banyak perusahaan enggan mengadakan vaksinasi gotong royong sehingga percepatan pelaksanaan vaksinasi akan terkendala.
Advertisement
"Memang vaksinasi gotong royong penting tetapi Pengusaha akan lebih memprioritaskan kepastian cash flow perusahaan untuk membeli bahan baku dan membayar upah pekerja, dengan tetap berharap diberikannya vaksinasi Program kepada para pekerja dan keluarganyanya yang dibiayai Pemerintah," ujar Timboel dalam catatannya, Senin (17/5/2021).
Jika dihitung, harga satu kali suntik dapat mencapai Rp. 439.570,- per pekerja, dan untuk dua kali vaksin harganya sekitar Rp. 879.140,- per pekerja.
Dibandingkan Vaksinasi Program yang seluruhnya dibiayai oleh pemerintah, tentu harga vaksin ini jauh lebih mahal. Timboel menilai, harga vaksinasi gotong royong akan membebani pengusaha, terlebih lagi bagi pengusaha yang memiliki banyak pekerja (pada sektor padat karya). Apalagi, saat ini masih banyak pengusaha yang terdampak Covid-19 dan cash flownya belum pulih sepenuhnya.
Dirinya menilai, pemerintah seharusnya meninjau ulang biaya vaksinasi gotong royong yang telah ditetapkan tersebut, karena memang biaya tersebut sangat mahal.
"Biaya penyuntikan senilai Rp. 117.910 per dosis (atau Rp. 235.820 per pekerja untuk dua kali suntik) hendaknya digratiskan, dan proses vaksinasi Gotong Royong dapat dilakukan di fasilitas Kesehatan tempat pelaksanaan vaksinasi Program," katanya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tekan Biaya
Pemerintah juga dapat membolehkan proses vaksinasi Gotong royong ini di fasilitas Kesehatan tempat vaksinasi Program dilaksanakan, sehingga biaya vaksinasi gotong royong bisa lebih ditekan.
Terkait dengan biaya vaksin sebesar Rp. 321.660 per dosis, tentunya Pemerintah dapat menurunkan dan mendiskusikan lagi dengan kalangan Pengusaha agar harga satu dosis vaksin gotong royong bisa diturunkan.
"Saya berharap seluruh pengusaha yang mampu bersedia untuk memberikan vaksinasi gotong royong ini kepada pekerja dan keluarganya, dengan tidak membebani lagi biaya kepada pekerja," ujarnya.
Advertisement