Liputan6.com, Jakarta - AT&T Inc sedang dalam pembicaraan untuk melepaskan bisnis media dan menggabungkan usaha atau merger dengan Discovery Inc.
Hal itu berdasarkan sumber yang mengetahui masalah tersebut. Langkah ini mengejutkan bagi perusahaan yang habiskan USD 85 miliar pada tiga tahun lalu. Sumber mengatakan, kalau kesepakatan tersebut dapat diumumkan secepatnya pada pekan ini.
Advertisement
Merger atau penggabungan bisnis media dengan Discovery ini untuk membangun bisnis yang akan menjadi pesaing Tangguh bagi Netflix Inc dan Walt Disney Co.
Setiap kesepakatan akan menandai perubahan besar dalam strategi AT&T setelah bertahun-tahun bersama untuk telekomunikasi dan media dalam satu atap. Seperti dilansir dari yahoo finance, Senin (17/5/2021).
AT&T memperoleh beberapa merek hiburan terbesar melalui akuisisi Time Warner Inc yang diselesaikan pada 2018. Kesepakatan itu akan menekankan kesulitan yang dialami perusahaan telekomunikasi seperti AT&T dan Verizon Communications Inc untuk mendapatkan hasil dari operasi medianya.
Melalui unit WarnetMedia, AT&T memiliki CNN, HBO, Cartoon Network, TBS, TNT dan studio Warner Bros. Sementara itu, Discovery yang didukung oleh pengusaha John Malone mengontrol jaringan seperti HGTV, Food Network, TLC dan Animal Planet.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Proses Merger Bakal Rumit?
CEO Discovery David Zaslav telah membantu Discovery tumbuh termasuk pembelian HGTV Scripps Networks Interactive Inc yang ditutup pada 2018. Saham kelas A Discovery telah naik 18 persen pada 2021 sehingga nilai valuasi perusahaan hampir USD 24 miliar. AT&T telah naik 12 persen, dan kapitalisasi pasar tercatat USD 230 miliar.
Perusahaan masih menegosiasikan struktur transaksi dan rinciannya yang bisa berubah, menurut sumber. Perwakilan AT&T dan Discovery menolak berkomentar.
CEO AT&T John Stankey telah membereskan aset dengan memangkas staf, menjual aset berkinerja kurang baik. Perseroan pun mengucurkan dana untuk meluncurkan jaringan nirkabel 5G-nya yang membutuhkan investasi miliaran dolar AS serta perluas jejak serat optiknya.
Sementara itu, baik Discovery dan AT&T, WarnerMedia baru-baru ini terjun ke streaming. Discovery telah mulai debut dengan Discovery+ yang memiliki beragam reality show tanpa skrip.
AT&T sementara itu telah bertaruh besar pada HBO Max yang diluncurkan setahun lalu dan termasuk program HBO dan film dari Warner Bros AT&T. Kedua perusahaan dengan cepat memperluas layanan streaming ke seluruh dunia.
Namun, penggabungan aset dua perusahaan akan rumit seiring kedua perusahaan memiliki banyak kesepakatan jangka panjang dengan perusahaan TV berbayar. Perusahaan gabungan juga harus memilih pemimpin antara CEO WarnerMedia Jason Kilar dan Zaslav dari Discovery.
Advertisement