Liputan6.com, Jakarta Completely Automated Public Turing test to tell Computers and Humans Apart atau Captcha menjadi kunci pengaman web dari pengunjungnya.
Lazimya, Captcha akan meminta pengunjung memilih gambar dari kategori tertentu atau memasukkan serangkaian kode untuk mengidentifikasi pengunjung tersebut manusia atau bot.
Advertisement
Penyedia sistem pengamanan tersebut, Cloudflare, mengatakan ingin mengganti sistem Captcha dengan yang lebih sederhana, yakni YubiKeys.
Dikutip dari The Verge, Selasa (18/5/2021), dalam sebuah unggahan blog, Cloudflare mengatakan itu bertujuan untuk "menyingkirkan Captcha sepenuhnya" dengan menggantinya dengan cara baru yang disebut Cryptographic Attestation of Personhood.
Alat itu adalah YubiKeys yang akan menjadi portal keamanan bagi website pengganti Captcha.
Buatan Yubico
YubiKeys merupakan perangkat yang dibuat oleh perusahaan Yubico. Hadir dengan bentuk seperti flashdisk yang mendukung berbagai langkah otentikasi yang dikembangkan FIDO Aliance. Antara lain HyperFIDO Key dan Thetis FIDO U2F Key.
Namun, sejauh ini Cloudflare masih lebih dulu menguji coba wacana tersebut. Jadi, saat ini masih sebagai eksperimen yang tersedia terbatas di beberapa wilayah yang berbahasa Inggris.
"Captcha adalah bisnis yang secara efektif menempatkan gesekan di depan pengguna mereka, dan seperti yang akan dikatakan oleh siapa pun yang telah mengelola bisnis online berkinerja tinggi, itu bukan sesuatu yang ingin Anda lakukan kecuali Anda tidak punya pilihan," kata Cloudflare dikutip dari ZDNet.
Advertisement
Lebih Singkat
Mengacu pada penelitian yang dilakukan Cloudflare, ditemukan bahwa pengguna rata-rata menyelesaikan rintangan Captcha selama 32 detik.
Dengan asumsi 4,6 miliar pengguna internet di seluruh dunia, itu berarti 500 tahun waktu terbuang sia-sia untuk membuktikan pengunjung web adalah manusia.
Sementara itu, dengan menggunakan YubiKeys, waktu yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi hanya lima detik dan tiga klik. Itu berarti penghematan selama 27 detik waktu yang terbuang.
Research Engineer Cloudflare, Thibault Meunier, mengatakan dalam unggahan blog bahwa cara ini akan mengakhiri penggunaan Captcha sepenuhnya.
"Lebih penting lagi, tantangan ini melindungi privasi pengguna karena pengesahan tidak ditautkan secara unik ke perangkat pengguna," catat Cloudflare.
Perangkat ini dikatakan kompatibel dengan semua sistem browser di Ubuntu, macOS, Windows, iOS 14.5 dan Chrome untuk Android 10 ke atas.