Liputan6.com, Jakarta - Untuk kali kedua, kesepakatan travel bubble antara Singapura dan Hong Kong terpaksa ditangguhkan. Melansir laman South China Morning Post, Senin (17/5/2021), ini merupakan buntut naiknya kasus aktif COVID-19 di Negeri Singa selama beberapa minggu terakhir.
Kesepakatan penagguhan ini diumumkan menyusul pertemuan antara kepala perdagangan Hong Kong, Edward Yau Tang-wah, dengan Menteri Transportasi Singapura, S. Iswaran. Pengumuman lebih lanjut tentang kelanjutan kesepakan travel bubble akan dilakukan pada atau sebelum 13 Juni.
Dalam peninjauan kebijakan lanjutan, kedua wilayah akan terus bertukar data dan meninjau perkembangan kasus virus corona baru dengan cermat, begitu pernyataan pemerintah Hong Kong. Sementara, Pemerintah Singapura mengatakan para pelancong masih diizinkan melanjutkan perjalanan dengan penerbangan di luar ketentuan koridor perjalanan.
Baca Juga
Advertisement
Kendati, mereka nantinya wajib tunduk pada aturan karantina yang berlaku. Penduduk Singapura yang kembali akan menjalani observasi rumah selama tujuh hari setelah kedatangan.
Sebelum penangguhan travel bubble yang semula terjadwal pada 26 Mei mendatang, keputusan serupa juga telah diambil November tahun lalu. Kala itu, gelombang ke-4 infeksi virus di Hong Kong jadi biang keladinya.
Sedangkan, Singapura baru-baru ini mengalami peningkatan tajam dalam kasus COVID-19 tidak terkait, melaporkan 42 infeksi semacam itu selama seminggu terakhir, termasuk 11 pada Senin (17/5/2021). Ini mendorong otoritas setempat memperketat pembatasan selama akhir pekan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pengetatan Aturan di Singapura
Termasuk pula dalam aturan pengetatan itu adalah melarang makan di tempat makan dan membatasi pertemuan sosial untuk dua orang hingga 13 Juni. Infeksi baru memindahkan rata-rata pergerakan tujuh hari dari kasus tidak terkait dari 4,57 jadi enam.
Berdasarkan kesepakatan, travel bubble akan ditangguhkan selama dua minggu jika rata-rata pergerakan tujuh hari dari kasus tidak terkait di wilayah presentasenya melebihi lima.
Ketika mengumumkan rencana percobaan travel bubble kedua pada 26 April, pihak berwenang dari kedua belah pihak menetapkan pedoman lebih ketat untuk skema bebas karantina. Hong Kong mewajibkan penduduknya untuk divaksinasi penuh, yang berarti 14 hari telah berlalu sejak menerima dosis vaksin kedua, sementara Singapura belum memperkenalkan persyaratan vaksin.
Hubungan perjalanan udara antara dua wilayah ini awalnya akan memungkinkan 200 orang melakukan perjalanan setiap hari, dengan Cathay Pacific Airways dan Singapore Airlines ditunjuk untuk menangani penerbangan tersebut.
Advertisement