Paling Banyak Digunakan, Ini Kelebihan dan Kekurangan Mobil Bermesin Depan

Mobil dengan mesin di depan lebih menguntungkan secara finansial dan kepraktisan

oleh Arief Aszhari diperbarui 18 Mei 2021, 09:00 WIB
Bagian mesin mobil BMW X2 First-ever seri terbaru saat peluncuran di Jakarta, Rabu (31/10). First-ever BMW X2 adalah Sports Activity Coupe yang bisa melaju berbagai medan yang di bandrol dengan harga RP 839 juta. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta - Posisi mesin di satu mobil memang ada beberapa tipe, mulai dari mesin depan hingga belakang. Namun, yang paling banyak digunakan oleh pabrikan adalah mesin yang ada di depan. Sebut saja LMPV seperti Xpander, Ertiga, atau Avanza yang laris manis. Apa saja kelebihannya?

Menurut American Driver and Traffic Safety Education Association (ADTSEA), mobil dengan mesin di depan lebih menguntungkan secara finansial dan kepraktisan. Menurut mereka, tipikal mesin mobil seperti ini lebih mudah dijangkau untuk perbaikan dan perawatan.

Pertimbangan lainnya ialah faktor ruang kabin yang makin lapang dan dapat diisi tiga baris penumpang, sehingga akomodasinya dijamin lega.

Tingkat kenyamanan pun diklaim lebih baik karena ruang mesin yang tidak berbatasan langsung dengan ruang kabin. Hal inilah yang membuat suara di ruang penumpang lebih senyap dan menekan polusi suara mengganggu pengendara.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kelemahan

Meski demikian, bukan berarti mobil bermesin depan tidak memiliki kelemahan. Penempatan mesin di posisi depan mengurangi kemampuan pengereman.

Penelitian yang diinisiasi oleh Karasa pada 2011 mengonfirmasi bahwa perpindahan berat yang terlalu condong ke depan justru membuat rem harus bekerja ekstra, sedangkan bobot belakang mobil relatif lebih ringan justru membatasi kontribusi ban belakang dalam pengereman.

 


Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya