Liputan6.com, Jakarta - Tahun lalu, WhatsApp memperkenalkan fitur bernama Disappearing Messages. Jika kamu mengaktifkan obrolan dengan fitur tersebut, pesan yang dikirim dalam obrolan itu secara otomatis akan dihapus setelah 7 hari.
Namun, kamu harus mengaktifkan fitur ini secara manual untuk semua obrolan. Cukup merepotkan, bukan?
Advertisement
Jadi, bila kamu ingin pesan yang menghilang diaktifkan untuk semua obrolan, kamu harus melakukannya satu per satu. Ini tentu sangat membosankan dan memakan waktu. Namun, menurut WABetaInfo, sebagaimana dilansir Ubergizmo, Selasa (18/5/2021), WhatsApp sedang mengembangkan fitur yang disebut Disappearing Mode.
Fitur baru ini ada di dalam pengaturan Privasi WhatsApp dan ketika diaktifkan akan berlaku untuk semua obrolan baru, tidak hanya yang spesifik.
Ini akan jauh lebih nyaman bagi pengguna yang ingin memastikan tingkat privasi lebih tinggi.
WhatsApp memang sudah mendukung enkripsi ujung-ke-ujung untuk keamanan privasi, tetapi fitur itu akan menambah lapisan tambahan jika seseorang mengakses smartphone kamu.
Hingga berita ini naik belum ada informasi kapan fitur Disappearing Mode akan dirilis. Mengingat sudah muncul dalam versi beta, kemungkinan akan hadir dalam waktu dekat.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Kebijakan Privasi Baru WhatsApp Resmi Berlaku
Di sisi lain, WhatsApp resmi memberlakukan kebijakan privasi barunya pada hari ini, 15 Mei 2021.
Para pengguna pun diminta untuk menyetujui kebijakan layanan WhatsApp untuk bisa memakai seluruh fungsi di aplikasi pesan tersebut.
Pihak WhatsApp pun mengungkap melalui akun Twitter tentang pemberlakukan kebijakan privasi baru per tanggal 15 Mei ini.
"*Cek kalender, tuang kopi* Oke, mari kita lakukan ini. Kami tidak bisa melihat pesan pribadi kamu. Kami tidak akan menghapus akun kamu. Kamu bisa menerima (kebijakan) kapan pun," kata WhatsApp melalui akun Twitter resminya.
Cuitan tersebut seolah menjadi jawaban bagi banyak orang yang bingung apakah yang akan terjadi kalau pengguna tidak memberikan persetujuan atas kebijakan baru.
WhatsApp menegaskan tidak akan mengintip chat pribadi pengguna dan tidak akan menghapus akun.
Advertisement
Bagaimana Nasib Pengguna yang Tak Terima?
Lantas, bagaimana jika pengguna tidak memberikan persetujuan atas kebijakan privasi baru WhatsApp?
Mengutip WaBetaInfo, Sabtu (15/5/2021), pengguna tidak akan kehilangan akun WhatsApp mereka jika memilih untuk tidak menyetujui kebijakan privasi baru. Selain itu, riwayat obrolan dan backup juga tidak akan hilang.
Namun, pengguna akan dibatasi dalam penggunaan beberapa fitur WhatsApp. Pengguna masih bisa menjawab panggilan suara dan video yang masuk. Pesan pun masih bisa dibalas dari notifikasi.
Dalam beberapa minggu pertama, pengguna masih bisa mengirim pesan teks, namun tidak bisa membuka daftar obrolan karena ada pengingat tentang Terms of Service.
Selain itu, ada beberapa fitur lain yang tidak bisa digunakan jika pengguna tidak menerima persyaratan layanan. Apa saja?
- Pengguna tidak bisa mengunggah status update di aplikasi
- Pengguna tidak bisa meneruskan (forward) pesan dari satu chat ke pengguna lainnya
Beberapa Fitur yang Tak Bisa Digunakan
- Pengguna tidak dapat mengelola dan menggunakan broadcast list dan membuat grup baru.
Namun, pengguna masih bisa dimasukkan dalam grup buatan pengguna lain, jika privasi memungkinkannya. Jika tidak, pengguna tidak bisa menerima undangan baru ke grup.
- Layanan chat bakal sangat terbatas, pengguna tidak bisa mengutip pesan atau menyebut (mention) pengguna lain di dalam grup. Pengguna tidak bisa mengirim pesan suara, stiker, dan media lainnya di dalam aplikasi.
- Pengguna tidak bisa mem-backup riwayat chat jika mereka telah menonaktifkan fitur backup otomatis
- Pengguna tidak bisa menggunakan layanan Click to Chat
- Pengguna tidak bisa meng-export riwayat chat
- Untuk pengguna iOS, mereka tidak bisa melihat media yang dibagikan jika sebelumnya belum di-export.
Sementara di WhatsApp Android, pengguna masih bisa melihat media menggunakan File Manager.
(Isk/Tin)
Advertisement