IHSG Berpotensi Menguat, Awasi Saham Pilihan Ini

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, gelombang tekanan dalam pergerakan IHSG masih terlihat belum akan berakhir.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Mei 2021, 06:33 WIB
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang naik  secara teknikal pada perdagangan saham, Selasa (18/5/2021). Meski demikian, tekanan terhadap IHSG masih  ada.

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, gelombang tekanan dalam pergerakan IHSG masih terlihat belum akan berakhir. IHSG masih terlihat akan bergerak melemah jika level support terdekat tidak mampu dipertahankan IHSG masih akan terkoreksi.

"Namun, mengingat kuatnya fundamental ekonomi Indonesia yang terlihat dari data ekonomi yang telah terlansir, IHSG masih berpeluang untuk mengalami technical rebound,” ujar William, dalam keterangan tertulis, Selasa (18/5/2021).

William menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran 5.801-5.978 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Sementara itu, Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menuturkan, secara teknikal, IHSG berpotensi kembali tertekan. IHSG akan bergerak di kisaran 5.735-5.875.

“Secara teknikal IHSG bergerak melemah seakan pulled back bearish tren line dan menguji supportnya. Momentum dari  indikator Stochastic dan RSI mendatar dengan kondisi undervalue indikator MACD yang bergerak tertahan,” kata dia.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin, 17 Mei 2021, IHSG ditutup melemah 1,76 persen ke posisi 5.833,86 setelah sempat dibuka naik pada awal pekan. Sektor saham material dasar memimpin penurunan dengan susut 4,35 persen. Diikuti sektor barang konsumsi non-premier dengan melemah 2,35 persen.

Lanjar menuturkan, hal itu terjadi seiring kekhawatiran penurunan aktivitas perdagangan dan kekhawatiran penyebaran COVID-19 setelah Singapura, Malaysia hingga Taiwan lockdown.

"Investor terlihat berhati-hati mengambil keputusan investasinya setelah bursa global alami pergerakan optimistis pada akhir pekan lalu,” ujar dia dalam catatannya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Saham Pilihan

Pejalan kaki duduk di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk pilihan saham yang dapat dicermati pelaku pasar, Lanjar memilih saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA).

Lalu ada saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Sedangkan William memilih saham BBCA, KLBF, PT PP London Sumatera Tbk (LSIP), PT Indo Tambang raya Megah Tbk (ITMG), PT Astra International Tbk (ASII).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya