Diplomasi Global Terus Digencarkan, Kekerasan Israel-Palestina Tunjukkan Tanda Penurunan

Kekerasan antara Israel dan Palestina sedikit menunjukkan tanda-tanda penurunan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 18 Mei 2021, 15:00 WIB
Seorang pria membawa bendera Palestina saat aksi di perbatasan Palestina-Israel, Ramallah, Jumat (17/2). Aksi tersebut untuk memperingati 12 tahun protes mereka atas tembok pemisah tersebut. (AP Photo / Majdi Mohammed)

Liputan6.com, Jakarta - Ketegangan antara Israel dan Palestina sudah berlangsung selama lebih dari sepekan, dan kini nampaknya sudah menunjukkan tanda-tanda peredaan ketegangan usai upaya diplomasi global terus ditingkatkan. 

Melansir Arab News, Selasa (18/5/2021), Militer Israel mengatakan pada Senin (17/5) malam bahwa Hamas dan kelompok Palestina lainnya telah menembakkan sekitar 3.350 roket dari Gaza - 200 di antaranya pada hari Senin saja - dan bahwa serangan udara dan artileri Israel telah menewaskan sedikitnya 130 militan.

Pejabat kesehatan Gaza menyebutkan korban tewas Palestina mencapai 212, termasuk 61 anak-anak dan 36 wanita, sejak permusuhan dimulai pekan lalu. Sepuluh orang tewas di Israel, termasuk dua orang anak.

Di tengah upaya diplomatik yang tampaknya tidak membuahkan hasil untuk menghentikan kekerasan, perwira tinggi militer AS, Jenderal Angkatan Darat Mark Milley, memperingatkan bahwa kekerasan dapat menyebar.

"Penilaian saya adalah bahwa Anda berisiko mengalami destabilisasi yang lebih luas dan Anda mempertaruhkan serangkaian konsekuensi negatif jika pertempuran berlanjut," kata Milley, ketua Kepala Staf Gabungan.

"Tidak ada kepentingan siapa pun untuk terus berjuang." 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tunjukkan Tanda Pelambatan Serangan

Flare pasukan Israel menerangi langit di timur Jalur Gaza, Selasa (11/5/2021) pagi. Menurut laporan kantor berita Al Jazeera, serangan udara Israel menewaskan 20 warga Palestina. (AP Photo/Khalil Hamra)

Serangan udara Israel di daerah Palestina berlanjut selama semalaman.

Segera setelah fajar tiba, rudal menghantam dua bangunan di Kota Gaza, mengirimkan asap tebal ke udara.

Militan di Jalur Gaza menembakkan roket pada Selasa(18/5) pagi yang memicu sirene di kota-kota Israel selatan, membuat ribuan orang lari ke tempat perlindungan bom.

Tidak ada laporan langsung tentang cedera di kedua sisi.

Tembakan roket semalam dari Gaza tampaknya lebih sedikit dari pada malam-malam sebelumnya. Ada jeda selama enam jam dalam tembakan roket semalam sebelum mereka kembali diluncurkan saat fajar, menurut informasi sirene roket dari militer Israel.

Presiden AS Joe Biden menyatakan dukungannya untuk gencatan senjata selama panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (17/5). 

Tetapi Netanyahu mengatakan kepada Israel sebelumnya bahwa serangan terhadap situs-situs militan dan para pemimpin di Gaza akan terus berlanjut.

"Perintahnya adalah terus menyerang sasaran teror," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi, setelah bertemu dengan para panglima militer dan intelijen.

"Kami akan terus bertindak seperlunya untuk memulihkan perdamaian dan keamanan bagi semua penduduk Israel."

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya