Menkes Budi Minta Presiden Jokowi Tegur Kepala Daerah yang Testing Covid-19 Rendah

Budi Gunadi Sadikin berharap Presiden Joko Widodo atau Jokowi serta Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) tak menegur kepala daerah.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Mei 2021, 17:03 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memberi keterangan pers terkait kedatangan 6 juta bahan baku (bulk) vaksin Sinovac di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu, 18 April 2021. (Biro Pers Sekretariat Presiden RI)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berharap Presiden Joko Widodo atau Jokowi serta Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) tak menegur kepala daerah yang angka kasus Covid-19 tinggi.

Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan dalam lauching gebyar vaksinasi Covid-19 dalam siaran virtual, Selasa (18/5/2021).

Menurut dia, dengan adanya kasus yang masif dibarengi dengan penelusuran kontak akan membuat sebaran kasus Covid-19 terpantau lebih baik. Justru lebih baik menegur kepala daerah yang kurang melakukan testing virus Corona di wilayahnya.

"Saya sudah bilang ke Pak Presiden, jangan pernah menegur kepala daerah kalau kasus konfirmasinya tinggi. Tapi tegur kepala daerah kalau positivity rate tinggi, karena itu pasti kurang testing," kata Budi.

Menurutnya, lebih baik kepala daerah menyampaikan laporan yang sebenarnya dari testing Covid-19 yang dilakukan secara masif.

"Lebih baik kita indentifikasi yang benar dan angkanya seperti apa, dan bisa menentukan langkah-langkah. Sehingga kita bisa mengkontrol," kata Budi.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Menengok Jumlah Pasien di RSD Wisma Atlet

Pasien rawat inap di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat menjadi 900 orang. Pasien Covid-19 ini dirawat inap di tower 4, 5, 6, dan 7.

"Perkembangan jumlah pasien rawat inap di RSD Wisma Atlet pada 18 Mei 2021 hingga pukul 08.00 WIB, rawat inap berkurang 29 orang semula 929 orang menjadi 900 orang," kata Perwira penerangan Kogabwilhan-I Kolonel Marinir Aris Mudian, dalam keterangannya, Selasa (18/5/2021).

Ia menjelaskan, pasien rawat inap di Wisma Atlet itu terdiri dari 432 pria dan 468 wanita. Untuk pasien yang dinyatakan positif sebanyak 900 orang dan pasien suspek nihil.

"Pasien terkonfirmasi positif berkurang 29 orang, semula 929 orang menjadi 900 orang. Lalu, pasien suspek nihil," jelasnya.

Rekapitulasi pasien terhitung mulai tanggal (TMT) 23 Maret sampai dengan 18 Mei 2021, pasien terdaftar di RSD Wisma Atlet mencapai 83.356 orang.

"Pasien keluar 82.456 orang, dengan rincian pasien rujuk ke RS lain 844 orang, pasien pulang atau sembuh 81.521 orang, meninggal 87 orang," sambungnya.

 

Reporter: Intan Umbari/Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya