Suasana Khidmat Tradisi Halalbihalal Keraton Kanoman Cirebon

Meski di tengah pandemi Covid-19, Keraton Kanoman Cirebon tetap gelar tradisi halalbihalal.

oleh Panji Prayitno diperbarui 19 Mei 2021, 04:00 WIB
Suasana halal bihalal di Keraton Kanoman Cirebon. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Satu per satu kerabat, keluarga hingga tamu undangan mengikuti rangkaian halalbihalal dengan khidmat di Pendopo Jinem Keraton Kanoman Cirebon.

Sultan Keraton Kanoman Sultan Raja Muhammad Emirudin didampingi ibunda Ibu Ratu Hj Srimulya terlihat khidmat mengikuti rangkaian acara.

Mereka yang datang mendapat kesempatan untuk bersalaman hingga foto bersama dengan sultan dan keluaga sesuai protokol kesehatan. Sementara itu, lantunan shalawat terus dikumandangkan selama halal bihalal.

"Alhamdulillah bisa bersalaman dengan Sultan walaupun tetap protokol kesehatan dan ini ketiga kalinya saya bersalaman dengan beliau," kata Ahmad Karim salah seorang tamu undangan usai ikut Halal Bihalal di Keraton Kanoman Cirebon, Selasa (18/5/2021).

Pria asal Desa Sukaraja, Kecamatan Ciawigebang, Kabupaten Kuningan ini mengaku sengaja datang ke acara halal bihalal di Keraton Kanoman hanya untuk bersalaman langsung dengan Sultan Emirudin.

Dia mengaku datang sejak pagi pukul 08.00 WIB meski acara dimulai pukul 10.00 WIB. Menurutnya, halal bihalal ini bagian dari tradisi di Keraton Kanoman Cirebon yang tidak pernah putus.

"Saya datang ke Keraton Kanoman ini juga barengan dengan kerabat keraton. Meski harus rela antre tapi saya senang, untuk ngalap barokah dari Sultan Kanoman," katanya.

Pihak Keraton Kanoman Cirebon sendiri menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Jika di tahun-tahun sebelumnya atau sebelum pandemi Covid-19, warga yang bercampur baur dengan tamu undangan bisa sampai ribuan orang yang datang ke halal bihalal ini.

Saksikan video pilihan berikut ini


Pembatasan

Suasana halal bihalal di Keraton Kanoman Cirebon. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Namun sejak pandemi Covid-19, Keraton Kanoman membatasi undangan hanya 100 orang saja, mereka terdiri dari perwakilan keluarga. Kemudian, di pintu masuk pendopo Jinem disediakan dua kran air plus botol hand sanitizer untuk mencuci tangan.

Menurut Ahmad Karim, suasana pandemi Covid-19 ini tidak mengurangi kekhidmatan bersilaturahmi. Bahkan menurutnya, ia bisa berlama-lama berada dekat sultan, meski harus jaga jarak.

"Dulu-dulu yang datang kan bisa ribuan orang, habis salaman ya udah menyingkir karena orang berjubel. Tapi sekarang tidak, bisa duduk- duduk santai di karpet dekat sultan, meski juga harus tetap menjaga jarak," katanya.

Patih Kesultanan Kanoman Pangeran Patih Raja Muhamad Qodiran mengatakan, halal bihalal ini biasa digelar H+5 Lebaran. Dia berharap agar sesama manusia tidak putus silaturahmi untuk keselamatan dunia akhirat.

"Keraton Kanoman terbiasa menggelar halal bihalal ini, biasanya digelar H+5. Tahun lalu dan tahun ini beda situasinya karena masih situasi pandemi Covid-19," katanya.

Menurut Qodiran, melalui halal bihalal ini Sultan Emirudin ingin meminta maaf kepada warga dan kerabat. Dia menjelaskan, Halal bihalal tersebut tidak memungkinkan untuk dilakukan secara virtual.

Namun, kata dia, jika yang datang lebih dari 100 orang, maka wajib mematuhi protokol kesehatan. Tetap berjaga jarak dan selalu mencuci tangan.

"Karena mungkin nanti ribet, hanya kita ikuti aturan pemerintah yaitu dengan memberlakukan protokol kesehatan yang ketat, kita batasi tamu undangan. Jika ada kekurangan, beliau minta dimaafkan," kata Qodiran.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya