Puncak Arus Balik ke Jakarta Diprediksi Terjadi 22 Mei 2021

Yusri membandingkan dengan data jumlah warga yang meninggalkan DKI Jakarta pada lebaran 2021. Menurut dia, sekira 1,5 juta penduduk Jakarta yang melaksanakan mudik.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 18 Mei 2021, 16:39 WIB
Petugas mendata penumpang bus AKAP yang baru tiba sebelum melakukan tes cepat antigen COVID-19 di terminal Kalideres, Jakarta Barat, Senin (17/5/2021). Menyambut arus balik mudik Lebaran, Terminal Kalideres mendirikan posko tes antigen bagi penumpang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menyampaikan, puncak arus balik mudik diprediksi terjadi pada 21 Mei 2021 dan 22 Mei 2021.

Berdasarkan data, kendaraan pemudik yang kembali ke Jakarta hingga hari ini tercatat ada 5.237 unit kendaraan.

"Selama dua hari, jumlah kendaraan yang sudah diperiksa itu sekitar 5.237 unit kendaraan baik sepeda motor, mobil, maupun bus atau kendaraan umum," kata dia di Polda Metro Jaya, Selasa (18/5/2021).

Yusri membandingkan dengan data jumlah warga yang meninggalkan DKI Jakarta pada lebaran 2021. Menurut dia, sekira 1,5 juta penduduk Jakarta yang melaksanakan mudik.

"Memang puncak arus mudik belum terjadi, kita prediksi ini puncaknya 21 Mei atau 22 Mei," ucap dia.

Yusri menyampaikan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta mengambil langkah-langkah untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 pascamudik lebaran 2021. Antara lain melakukan pemeriksaan kendaraan pemudik yang hendak kembali ke DKI Jakarta. 

"Ada 14 pos pemeriksaan yang kami siapkan, yang kami utamakan memang paling banyak adalah dari daerah Jawa masuk dari Jawa Barat di KM 34b untuk jalur tol, kemudian jalur dari arteri jg ada di Kedungwaringin," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


84 Terkonfirmasi Reaktif Covid-19

Orang tua mendampingi anaknya saat menjalani tes Covid-19 di GOR Kecamatan Makasar, Jakarta, Senin (17/5/2021). Pemkot Jakarta Timur menggelar tes Covid-19 gratis bagi warga yang baru tiba di Ibu Kota guna mencegah penyebaran virus Corona usai mudik. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Yusri menyebut, salah satu syarat yang harus dipenuhi pemudik adalah melampirkan surat bebas Covid-19. Yusri menyebut, TNI dan Polri mendirikan posko swab antigen gratis untuk mengakomodasi pemudik yang tidak mengantongi surat tersebut.

"Kami lakukan pemeriksaan swab antigen bagi para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi," ujar dia.

Yusri menyampaikan, ada 84 terkonfirmasi positif Covid-19 melalui metode swab antigen dari 15.024 sampel pemudik yang diterima.

"Hasil pemeriksaan selama kurun waktu 2 hari sejak tanggal 16 Mei 2021 jumlah pemudik yang di tes sekitar 15.024 orang. Yang non reaktif jumlahnya sekitar 14.940 orang. Sementara yang reaktif atau positif Covid-19 jumlahnya 84 orang," ujar dia.

Yusri menerangkan, pemudik yang terindikasi terpapar Covid-19 diberikan dua pilihan yakni menjalani isolasi mandiri atau dirujuk ke rumah sakit sesuai dengan domisili pasien.

"Mekanismenya memang kalau yang positif itu kita isolasi mandiri. Rincinya dari 84 yang menjalani isolasi mandiri ada 46 orang, kemudian yang kita rujuk ke Wisma Atlet itu 33 orang, dan rujukan lain 5 orang," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya