Liputan6.com, Jakarta - Pandemi corona Covid-19 tak membuat orang kehilangan produktivitasnya. Dua peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Destario Metulasa, M.Sc dan Wisnu Handoyo Ardi, M.Si, membuktikannya.
Mereka tetap produktif meneliti keanekaragaman tumbuhan Indonesia. Selama 2020, staf Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya (PPKTKR) LIPI itu telah mempublikasikan setidaknya delapan spesies tumbuhan unik baru dari belantara Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
"Melalui penelitian kolaborasi, Dr. Destario Metusala telah mempublikasikan empat spesies tumbuhan yaitu: Bulbophyllum acehense, Dendrobium rubrostriatum, Nepenthes putaiguneung, dan Dendrobium sagin. Sedangkan Wisnu Handoyo Ardi, MSi. telah mempublikasikan empat spesies baru lainnya yaitu: Begonia enoplocampa, Begonia tjiasmantoi, Begonia sidolensis, dan Etlingera tjiasmantoi," tulis akun Instagram @lipiindonesia, 16 Mei 2021.
Publikasi spesies baru tersebut merupakan hasil penelitian kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari akademisi, peneliti dalam dan luar negeri, filantropis lingkungan, hingga staf Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
"Berbagai temuan spesies baru tersebut adalah salah satu bukti nyata bahwa pelosok belantara hutan Indonesia masih menyimpan banyak kekayaan hayati yang belum terkuak oleh ilmu pengetahuan," lanjut akun tersebut.
Dijelaskan, spesies baru tumbuhan unik dari Indonesia itu telah diterbitkan pada jurnal ilmiah nasional maupun internasional sepanjang tahun lalu. Seperti apa detailnya?
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bulbophyllum acehense
Tumbuhan anggrek epifit yang tumbuh alami di pegunungan hutan Aceh Tengah, NAD. Anggrek ini memiliki perbungaan tunggal yang bermunculan dari bagian ruas-ruas rhizomnya. Bunganya berwarna kuning cerah mengkilap berlilin dengan corak halus garis-garis kuning yang lebih pekat.
Dendrobium rubrostriatum
Anggrek epifit ini tumbuh menempel di kulit batang pohon. Susunan daunnya berevolusi secara unik membentuk seperti gergaji pipih dengan panjang total hingga mencapai 43 cm. Perbungaan muncul di batang semu pipih di bagian ujung. Spesies baru ini ditemukan di hutan dataran rendah Kalimantan Barat pada ketinggian 200--300 meter.
Nepenthes putaiguneung
Spesises tumbuhan karnivora ini disebut kantung semar atau periuk monyet. Penelitian selama enam tahun seja 2014. Nama epithet "putaiguneung" berasal dari bahasa lokal Kerinci, yaitu "putai" atau putri dan "guneung" atau gunung yang merujuk keanggunan sosok spesies dataran tinggi ini yang menyerupai puteri gunung. Spesies baru ini diduga endemik Pulau Sumatera dan memerlukan perlindungan khusus dari perubahan habitat serta ancaman pengkoleksian tak terkendali.
Advertisement
Dendrobium sagin
Anggrek spesies baru baru berbunga indah dari hutan alami di Paua Barat. Penelitian ini bekerja sama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Papua. Nama epithet "sagin" diambil dari bahasa lokal suku Moi di Papua Barat yang memiliki arti "rambut", yaitu merujuk pada tonjolan khas menyerupai rambut di bagian bibir bunganya.
Begonia enoplocampa
Begonia ini tumbuh di Pulau Selayar, Sulawesi Selatan. Tumbuhan ini mudah dikenali dengan batang yang berupa rhizome, daun berbentuk bundar telur melebar dengan tepian daun bergigi hingga bercangap.
Begonia tjiasmantoi
Spesies endemik pulau Sulawesi, hanya dapat ditemukan di wilayah Mamasa, Sulawesi Barat. Spesies ini berperawakan kecil dan tinggi hanya 15 cm. Bunga berwarna kuning.
Begonia sidolensis
Endemik Sulawesi Tengah yang hanya dapat ditemukan di puncak Gunung Sidole, Donggala, Sulawesi Tengah. Tanaman ini berperawakan kecil dengan batang tumbuh menjalar di atas permukaan tanah. Daunnya kecil berbentuk bundar telur berwarna kemerahan disertai bercak atau semburat berwarna hijau keperakan dan memiliki bunga berwarna merah muda.
Etlingera tjiasmantoi
Salah satu spesies jahe-jahean yang han ya ditemukan di hutan pegunungan wilayah Tentena, Poso, Sulawesi Tengah. Tanaman ini mirip Etlingera flexuosa. Namun, tangkai anak daunnya lebih panjang, buah yang berbentuk bulat telur sungsang dan tidak berduri.
5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi
Advertisement