Ketar-Ketir Lonjakan Kasus Covid-19 di Cilacap Usai Lebaran

Kasus harian Covid-19 di Cilacap berkisar antara 30-40 orang per hari. Tracing dan testing juga terus dilakukan untuk menemukan dan mencegah penularan Covid-19 ke lebih banyak orang

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 19 Mei 2021, 10:30 WIB
Ilustrasi gambar SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Corona COVID-19, diisolasi dari seorang pasien di AS. Diperoleh 27 Februari 2020 milik National Institutes of Health yang diambil dengan mikroskop elektron transmisi.(AFP/National Institutes Of Health)

Liputan6.com, Cilacap - Meningkatnya mobilitas, aktivitas dan interaksi penduduk pada Lebaran Idul Fitri dikhawatirkan memicu melonjaknya kasus Covid-19, termasuk di Cilacap.

Meski larangan mudik diberlakukan, tak urung di berbagai daerah muncul kerumunan pada libur lebaran. Misalnya di objek wisata. Bahkan, sejumlah pemerintah daerah terpaksa menutup objek wisata demi menghindari membludaknya wisatawan.

Pemerintah Kabupaten Cilacap memang tak sampai menutup objek wisata. Akan tetapi, pemantauan dilakukan di sejumlah objek wisata dan tempat yang berpotensi memunculkan kerumunan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap juga mempersiapkan skenario terburuk lonjakan Covid-19 di wilayah pesisir selatan ini. Di antaranya dengan memastikan kesiapan infrastruktur perawatan Covid-19 di RS dan faskes.

Kepala Dinas Kesehatan Cilacap, Pramesti Griana Dewi mengklaim penambahan kasus harian Covid-19 di Cilacap sebelum lebaran cenderung melandai namun masih fluktuatif.Dia belum berani memastikan bahwa kasus Covid-19 turun.

Kondisi ini mestinya dipertahankan usai lebaran. Tetapi, dia mengakui potensi penambahan kasus hariannya lebih besar lantaran dipicu tingginya interaksi pada lebaran dan sesudahnya.

“Kalau sekarang belum kelihatan karena memang baru berlangsung lebaran dan liburnya. Mudah-mudahan tidak ada peningkatan,” katanya, dihubungi melalui ponsel, Senin (17/5/2021).

Dia mengungkapkan, Kasus harian Covid-19 di Cilacap berkisar antara 30-40 orang per hari. Tracing dan testing juga terus dilakukan untuk menemukan dan mencegah penularan Covid-19 ke lebih banyak orang.

“Sekarang kasus aktif sekitar 400 orang,” ujarnya.

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Daftar Kecamatan dengan Kasus Positif Covid-19 Aktif Tertinggi

Polres Cilacap memperketat posko penyekatan di perbatasan Jateng-Jabar. Ratusan kendaraan dipaksa putar balik. (Foto: Liputan6.com/Haryadi)

Pramesti juga menyatakan saat ini belum tampak lonjakan kasus Covid-19 usai lebaran. Namun, dia mengingatkan, bukan berarti Covid-19 tak berisiko melonjak usai meningatnya mobilitas dan aktivitas masyarakat selama libur lebaran.

Dinkes belum bisa memprediksi kasus Covid-19 di Cilacap lantaran rangkaian lebaran dan libur lebaran baru saja usai. Angka ini akan terlihat beberapa pekan ke depan.

Berdasar data Satgas Penanganan Covid-19 Cilacap, angka Covid-19 di Cilacap total mencapai 11.346 orang. Dari jumlah itu, pasien sembuh mencapai 10.520 dan meninggal dunia sebanyak 414 orang.

Kasus aktif mencapai 412 atau berkurang 52 pasien dibanding sehari sebelumnya. Sebagian dirawat di RS, lainnya menjalani isolasi mandiri karena tak bergejala.

Tiga kecamatan menjadi wilayah dengan jumlah pasien tertinggi. Yakni, Kecamatan cilacap Tengah 71 kasus, Cilacap Selatan dengan 57 kasus, Kroya 52 kasus dan Kecamatan Cilacap Utara dengan 49 kasus.

Sedangkan kecamatan dengan kasus Covid-19 terendah yakni Kecamatan Sidareja dan Patimuan dengan satu kasus, disusul Kecamatan Cimanggu dua kasus dan Kecamatan Nusawungu tiga kasus.

Dia berharap masyarakat tetap menjaga prokes pencegahan Covid-19. Dengan begitu, angka penularan Covid-19 bisa ditekan dan terus menurun seturut berjalannya vaksinasi Covid-19.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya