Liputan6.com, Jakarta - Michael Burry, salah satu investor yang menjadi terkenal karena prediksi kejatuhan epik di pasar perumahan pada 2008. Ia bahkan juga tercatat dalam buku dan film "The Big Short”. Kini, memiliki saham favorit baru untuk dipertaruhkan yakni Tesla.
Dilansir dari CNN, Selasa (19/5/2021), perusahaan milik Burry yakni Scion Asset Management, mengungkapkan dalam pengajuan Komisi Sekuritas dan Bursa pada Senin, 17 Mei 2021, mereka menahan opsi ‘put bearish’ pada lebih dari 800.000 saham Tesla (TSLA) dengan nilai sekitar USD 534 juta pada akhir kuartal pertama.
Advertisement
Opsi itu memberi investor hak untuk menjual saham pada harga tertentu dan periode tertentu. Namun begitu, Burry tidak menjelaskan dalam pengajuan, mengapa ia berpikir saham Tesla jatuh.
Adapun saham Tesla memang jatuh hampir 25 persen dalam sebulan terakhir. Sebagian karena kekhawatiran tentang CEO Elon Musk yang lebih fokus pada bitcoin, dogecoin, dan cryptocurrency atau mata uang kripto lainnya daripada pasar kendaraan listrik yang merupakan bisnis inti perusahaan.
Musk juga baru-baru ini menjadi pembawa acara "Saturday Night Live". Bahkan pada waktu luangnya, dia menjalankan SpaceX juga. Hal-hal itulah yang membuat khawatir beberapa investor.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Taruhan Burry
Taruhan Burry atas buble yang terjadi di pasar perumahan pada pertengahan 2000-an mendapat untung dari kehancuran pasar subprime lending dan banyak perusahaan keuangan besar pada 2008. Perkiraan secara rinci dimuat dalam buku Michael Lewis dan film berikutnya, dengan Burry dimainkan oleh Pemenang Oscar Christian Bale
Namun, Burry tidak hanya mencari untung dari saham yang menurut dia siap untuk jatuh. Menurut pengajuan SEC, Scion juga memegang ‘call options’. Opsi tersebut memberi investor hak untuk membeli saham dengan harga tertentu, di pemilik Google Alphabet (GOOGL), CVS (CVS) dan Facebook (FB).
Advertisement