Liputan6.com, Jakarta Wimar Witoelar, mantan Juru Bicara Presiden Indonesia ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, meninggal dunia pada hari ini, Rabu (19/5/2021).
Kabar dukacita ini disampaikan oleh Direktur IMX, Erna Indriana. "Barusan aja Pak Wimar meninggal dunia dengan tenang sekitar pukul 9," ucap Erna saat dihubungi Liputan6.com.
Baca Juga
Advertisement
Sebelum meninggal dunia, Wimar Witoelar dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan sejak Rabu, 13 Mei 2021. Kondisinya sempat kritis setelah didiagnosis mengalami sepsis, kondisi yang disebabkan peradangan karena infeksi.
Sebelum Wimar meninggal dunia dalam usia 75 tahun, salah satu sahabatnya yakni penulis Fira Basuki, kerap menuliskan doa dan membagikan kenangan mendiang ke Instagram pribadinya. Salah satunya adalah saat bersama dengan Krisdayanti. Unggahan ini, kemudian dibagikan kembali oleh wanita yang akrab disapa KD ini di akun pribadinya.
Minta Tanda Tangan
Dalam Instagram Stories-nya, Fira Basuki memperlihatkan dua foto bersama KD dan Wimar Witoelar. Dalam salah satu foto, tampak momen Krisdayanti meminta tanda tangan Wimar Witoelar atas buku biografinya yang ditulis Fira.
"Ini pecah sih, W KD @KrisdayantiLemos minta TTD! Yuk sembuh, @WimarWitoelar," begitu teks yang disematkan Fira.
Advertisement
Biar Bisa Ketemu Lagi
Di foto lain, Fira berdiri bersama Wimar Witoelar dan ibunda Aurel Hermansyah, dengan wajah semringah menatap kamera.
"Cepat sembuh dan bangun, W biar bisa ketemu @KrisdayantiLemos lagi," begitu harapan yang ditulis sang penulis Perempuan Hujan.
Lekas Sembuh, Guru
Saat membagikan posting-an ini, Krisdayanti juga mengucap harapan senada dengan Fira, agar Wimar lekas pulih.
"Bismillahirahmanirahim cepat sembuh guru," tulis Krisdayanti.
Hanya saja, takdir yang telah digariskan berkata lain. Wimar Witoelar meninggal dunia hanya beberapa jam setelah unggahan-unggahan ini dibagikan.
"WW @WimarWitoelar sudah ketemu ibu Suvat di keabadian," tulis Fira, menyebut nama mendiang istri Wimar Witoelar.
Advertisement
Sosok Inspiratif
Sepanjang hidupnya, Wimar Witoelar dikenal sebagai sosok jenaka nan inspiratif. Sebelum menjadi juru bicara Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, ia pernah membawakan acara berjudul Perspektif di SCTV (1994) bertemakan kritik terhadap kebijakan Orde Baru.
Wimar akhirnya semakin dikenal sebagai tokoh reformasi Indonesia, pegiat media, dan kolumnis. Tulisan dan karyanya mejeng mentereng di media ternama domestik dan internasional seperti di Today, Business Week, News Week, dan Australian Financial Review.