Liputan6.com, Jakarta - Gojek dan Tokopedia resmi mengumumkan pembentukan Grup GoTo. Pembentukan grup ini merupakan kolaborasi usaha terbesar di Indonesia, sekaligus kolaborasi terbesar antara dua perusahaan internet dan layanan media di Asia hingga saat ini.
Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Panji Irawan menilai, pembentukan perusahaan berbasis teknologi tersebut sebagai fenomena baru. Namun saat ini merger dilakukan masih belum memasuki tahap akhir.
Advertisement
"Kelihatannya ini masih episode antara ya, belum kepada final destination. Kita masih akan melihat beragam dinamika, mutasi permutasi dan perubahan bentuk transformasi segala macam," kata Irawan dalam Media Gathering Virtual Economic Outlook & Industri Kuartal II 2021, Jakarta, Rabu (19/5).
Irawan memaparkan, bergabungnya dua perusahaan tersebut tidak akan menjadi pesaing baru bagi industri perbankan dari sisi pembayaran.
Alasannya, saat ini antara perbankan dan perusahaan fintech sudah memiliki pangsa masing-masing. Apalagi menurut Irawan, pasar sistem pembayaran skalanya masih kecil dengan untung yang tidak banyak.
"Sebetulnya di payment itu kue yang paling kecil. Kue yang fee-nya paling sedikit," kata dia.
Menurutnya transaksi dari sisi pembayaran berlalu sangat cepat. Keuntungan yang ditawarkan juga tidak banyak sehingga membuat arah perbankan tidak mengejar itu.
"Kalau dari sisi payment cuma uang numpang lewat, fee-nya kecil dan terjadi perang fee maka strategi bank tidak ke situ," kata dia.
"Strategi perbankan pada consumer yang melihat dana di tabungan atau di giro lebih sticky kepada bank dengan memberikan layanan yang lebih excellent," sambung dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Platform E-Commerce
Sebaliknya pangsa yang besar berada di platform e-commerce. Aplikasi Gojek memang sudah multifungsi dan bisa masuk ke e-commerce untuk pelayanan jasa antar barang. Hal yang menjadi menarik karena Gojek saat ini masuk ke aplikasi Tokopedia.
Pilihan baru ini akan menjadi keputusan dari consumer banking di perbankan akan selalu menyesuaikan diri. Strategi-strategi di consumer banking, rata-rata sudah disikapi terjadinya perubahan bentuk layanan. Dari yang sifatnya bertemu secara fisik, kini berubah sejak pandemi terjadi.
"Sejak tahun lalu sebagian tidak lagi memerlukan pertemuan secara fisik," kata dia.
Saat ini klien tidak perlu lagi datang ke cabang melakukan pembukaan rekening. Lalu transaksi-transaksi yang biasanya di ATM juga sudah mulai turun.
"Bahkan mobile banking sudah lebih tinggi dibanding ATM, itu sudah fakta-fakta banking melakukan penyesuaian," kata dia.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement