Liputan6.com, Jakarta Sepasang kekasih di New York menemukan bayi di kereta bawah tanah dan memutuskan untuk mengadopsinya. Peristiwa ini terjadi pada 28 Agustus 2000 silam. Saat itu, Danny Stewart sedang berada di stasiun kereta bawah tanah di 14th Street dan 8th Avenue di New York City.
Baca Juga
Advertisement
Ia terkejut sekaligus bingung saat menemukan bayi laki-laki terlantar di lantai dekat dinding. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10 malam, yang menyebabkan dirinya telat menemui kekasihnya Peter Mercurio untuk kencan makan malam.
Saat menyadari bayi itu sengaja ditinggalkan, Danny langsung menghubungi polisi untuk memberi kabar ini. Ia juga menelepon Peter untuk menjelaskan alasan dirinya telat datang. Mendengar hal itu, Peter pun ikut terkejut.
Saksikan Video Berikut Ini:
Ditawari Adopsi
Bayi itu ditemukan dalam keadaan sehat. Setelah polisi datang, mereka langsung membawa bayi itu ke rumah sakit untuk diperiksa. Danny juga diinterogasi sebagai saksi kejadian tersebut. Bayi itu lalu ditempatkan di sistem perawatan pra-adopsi.
Enam minggu kemudian, pihak Administrasi untuk Layanan Anak mengundang Danny melalui telepon untuk datang sebagai saksi ke sidang pengadilan keluarga.
Namun, saat sidang berlangsung hakim tiba-tiba menanyakan Danny tentang adopsi. "Apakah Anda tertarik untuk mengadopsi bayi ini?," tanya hakim seperti dikutip dari Bright Side, Rabu (19/05/2021).
Advertisement
Awalnya Ragu
Mendapat pertanyaan itu, Danny memberikan jawaban "Ya". Namun, ia menjawabnya dengan ragu-ragu. Sebab, mengadopsi anak adalah tanggung jawab yang besar. Selain itu, hubungannya dengan Peter jadi terbebani.
Apalagi saat itu mereka hanya tinggal dengan teman sekamar di apartemen yang kecil dan tidak memiliki banyak uang. Tetapi, keraguan itu perlahan hilang setelah Danny dan Peter bertemu bayi itu di panti asuhan. Mereka langsung yakin dengan keputusannya.
Proses Adopsi Berlangsung Cepat
Pada 20 Desember, mereka mereka menghadiri sidang adopsi bayi di pengadilan. Awalnya, mereka mengira bahwa proses adopsi itu berjalan rumit dan lama. Tetapi, mereka diyakinkan oleh hakim bahwa proses itu akan berlangsung dengan cepat dan mudah.
Benar saja, dua hari kemudian di tanggal 22 Desember mereka bisa membawa bayi itu pulang ke rumah mereka dari panti asuhan. Bayi itu sudah diberi nama Kevin.
Advertisement
Kisahnya Ditulis ke dalam Buku
Datangnya Kevin ke kehidupan mereka seperti sebuah keajaiban. Hidup mereka menjadi berubah karena hal itu. Terinspirasi dari kisah mereka, Peter lalu membuat buku bergambar anak-anak yang diberi judul "Our Subway Baby".
Cerita dalam buku itu dimulai dari kisah penemuan Kevin di kereta bawah tanah. Peter dan Danny juga membacakan buku itu secara bergantian kepada Kevin setiap malam.
Saat Kevin sudah memasuki usia sekolah, ia sangat bangga dengan kisahnya pada buku itu. Kevin bahkan membawa buku itu ke sekolah untuk ditunjukkan kepada teman-temannya.
Kini, Kevin Sudah Beranjak Dewasa
Kini, Kevin adalah seorang mahasiswa dari jurusan Ilmu Komputer dan Matematika. Tingginya sudah mengalahi orang tuanya, lebih dari 6 kaki. Kevin tumbuh menjadi anak yang pintar, baik, dan berempati tinggi.
Ia belajar piano dan gitar sendiri. Di bidang olahraga, ia suka lari maraton dan bermain frisbee. Ia dan kedua orang tuanya suka menghabiskan waktu di alam dan kegiatan luar ruangan lainnya. Salah satu kegiatan yang sering dilakukan yaitu mengunjungi taman nasional.
Advertisement