Mahfud Md Sebut Ada Peningkatan Keberhasilan Penanganan Konflik di Papua

Mahfud Md membeberkan, sejak pemerintah menetapkan KKB sebagai kelompok teroris, beberapa kontak senjata masih terus dilakukan para pelaku teror di Papua.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Mei 2021, 16:23 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md mengatakan, penanganan konflik Papua hingga saat ini sudah mengalami peningkatan. Salah satunya setelah ditetapkannya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menjadi kelompok teroris.

"Setelah ditetapkan KKB kelompok teroris, aparat keamanan berusaha dan cukup berhasil saat ini memisahkan antara masyarakat sipil dan para pelaku teror, jadi tugasnya memisahkan yang pokok," kata Mahfud dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (19/5/2021).

Mahfud membeberkan, sejak pemerintah menetapkan KKB sebagai kelompok teroris, beberapa kontak senjata masih terus dilakukan para pelaku teror di Papua.

Seperti pada 27 April 2021, kontak senjata di Ilaga menyebabkan satu prajurit Brimob gugur, dua lainnya luka-luka. Walaupun demikian kata Mahfud terdapat lima teroris yang tewas.

Kemudian pada 13 Mei 2021 terjadi kontak senjata di Ilaga kabupaten puncak satu anggota teroris tewas. Lalu pada 16 Mei 2021 terjadi kontak senjata di Ilaga dua anggota teroris tewas dan satu orang kabur dalam keadaan luka.

Kemudian, pada 18 Mei 2021 terjadi penyerangan terhadap dua anggota TNI sedang melakukan pengamanan di Yahukimo dan pada hari yang sama terjadi kontak senjata di Pegunungan Bintang yang mengakibatkan 4 prajurit terluka.

"Jadi sudah ada peningkatan keberhasilan," bebernya.

Walaupun demikian, pemerintah terus berupaya menumpas para kelompok teroris yang melakukan aksi kekerasan di Papua. 

Pemerintah juga tengah menumpas kelompok Mujahidin Indonesia Timur. Hal tersebut kata dia, menunjukkan kelompok tersebut semakin terdesak oleh operasi yang dilakukan aparat keamanan.

Manfud mengatakan pemerintah saat ini terus mencermati kondisi keamanan di Poso, Sulawesi Tengah. Dia membeberkan terdapat beberapa kasus selama 2021. Pada 1 Maret 2021 terjadi kontak tembak dengan MIT di Desa Maros yang mengakibatkan 2 anggota teroris tewas.

Kemudian pada 3 Maret terjadi kontak tembak dan 11 Mei 2021 kelompok teroris membunuh 4 petani di Desa Kalimago, Kabupaten Poso yang diduga dilakukan oleh kelompok MIT pimpinan Ali Kalora.

Dengan kejadian tersebut pemerintah juga melalui BNPT, LPSK, dan Polri sudah memberikan santunan terhadap keluarga korban tindak kekerasan terorisme.

"Terkait aksi ini, pemerintah mengutuk keras tindakan tersebut dan memerintahkan aparat keamanan dan aparat penegak hukum meningkatkan pengamanan dan pengejaran terhadap kelompok teroris di wilayah itu," kata Mahfud Md.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Dahulukan Pendekatan Dialog

Mahfud MD mengatakan, hingga saat ini pemerintah belum memiliki target dalam penyelesaian konflik di Papua.

"Saya kira memang sudah puluhan tahun kita menangani ini enggak selesai-selesai ya. Karena kita mau dulu pendekatannya dengan dialog-dialog, kita tidak punya target, pokoknya selama aparat keamanan, penegak hukum akan terus bekerja," kata dia dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (19/5/2021).

Mahfud juga menjelaskan pemerintah hingga saat ini tidak memberlakukan kondisi darurat sipil atau darurat militer di Papua. Sebab dia menganggap konflik yang dialami tidak terlalu besar.

"Pemerintah belum pernah sampai saat ini memberlakukan darurat sipil, apalagi darurat militer, sipil juga enggak, karena ini menganggap ini sebenarnya tidak terlalu besar, orang-orang sudah teridentifikasi, sehingga orang tersebut terorisnya, bukan Papua terorisnya. Dan bukan orang-orang Papua teroris," kata Mahfud. 

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya