Liputan6.com, Surabaya - Pakar Geologi Pusat Studi Bencana ITS Surabaya, Amien Widodo angkat bicara terkait kapal militer China menemukan keberadaan kawah misterius di lokasi karamnya KRI Nanggala-402, di perairan utara Bali.
Menurut Amien, kemungkinan munculnya kawah di perairan utara Bali sangatlah kecil. Sebab jalur magma antar gunung berapi tak melewati lokasi tersebut.
Advertisement
"Kemungkinan itu kawah sangat kecil, kalau aktivitas gunung berapi sudah muncul di Gunung Agung, atau Gunung Batur, di sebelah utaranya sudah nggak keluar lagi, jalur magmanya tidak ada di situ," ujarnya, Rabu (19/5/2021).
Berdasarkan amatannya, lanjut Amien, temuan itu merupakan cekungan dasar laut atau palung. Cekungan itu, kata Amien bisa disebabkan oleh derasnya pergerakan massa air di dasar laut utara Bali.
"Itu istilahnya palung atau cekungan, jadi bukan kawah. daerah itu, Bali dan Lombok, itu lewatnya arus Pasifik menuju ke Samudera Hindia, kecepatan arusnya tinggi, karena tinggi maka permukaannya mengalami erosi, mengalami cekungan," ucapnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Lokasi KRI Nanggala Tenggelam
Sebelumnya pasukan militer China yang dikerahkan untuk membantu operasi penyelamatan kapal selam KRI Nanggala-402 menemukan kawah dengan kedalaman 10-15 meter di dekat lokasi kapal yang tenggelam.
Panglima Komando Armada II (Pangkormada II) Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto memperkirakan bahwa kawah tersebut merupakan lokasi tenggelamnya badan tekan (pressure hull).
Advertisement