Ketahui Pemicu Ekspor Indonesia di April 2021 Naik 51,94 Persen

Adapun Dibanding April 2020, nilai ekspor nasional meningkat cukup signifikan sebesar 51,94 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Mei 2021, 13:15 WIB
Aktivitas bongkar muat kontainer di dermaga ekspor impor Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/8/2020). Menurut BPS, pandemi COVID-19 mengkibatkan impor barang dan jasa kontraksi -16,96 persen merosot dari kuartal II/2019 yang terkontraksi -6,84 persen yoy. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Nilai ekspor Indonesia mencapai USD18,48 miliar April 2021. Angka ini naik tipis 0,69 persen dibanding ekspor Maret 2021.  Adapun Dibanding April 2020, nilai ekspor nasional meningkat cukup signifikan sebesar 51,94 persen.

Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan, kenaikan ekspor hingga 51,94 persen tersebut dipicu oleh ekspor nonmigas April 2021 mencapai USD 17,52 miliar, naik 0,44 persen dibanding Maret 2021. Dibanding ekspor nonmigas April 2020, naik 51,08 persen.

"Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–April 2021 mencapai USD67,38 miliar atau naik 24,96 persen dibanding periode yang sama tahun 2020, demikian juga ekspor nonmigas mencapai USD63,78 miliar atau naik 24,84 persen," ujar Kecuk, Jakarta, Kamis (20/5/2021).

Peningkatan terbesar ekspor nonmigas April 2021 terhadap Maret 2021 terjadi pada besi dan baja sebesar USD246,2 juta (17,50 persen).

Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar USD398,3 juta (13,81 persen).

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari– April 2021 naik 25,96 persen dibanding periode yang sama tahun 2020, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 15,75 persen dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 19,66 persen.

Ekspor nonmigas April 2021 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu USD3,93 miliar, disusul Amerika Serikat USD2,03 miliar dan Jepang USD1,32 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 41,56 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar USD3,59 miliar dan USD1,39 miliar.

Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–April 2021 berasal dari Jawa Barat dengan nilai USD11,01 miliar (16,34 persen), diikuti Jawa Timur USD7,36 miliar (10,91 persen) dan Riau USD6,05 miliar (8,97 persen).

Reporter: Anggun P Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Ini


Impor RI Capai USD 16,29 Miliar di April 2021, Paling Banyak dari China

Kegiatan angkut kontainer ekspor dan impor oleh Samudera Indonesia (dok: SI)

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia April 2021 mencapai USD16,29 miliar, turun 2,98 persen dibandingkan Maret 2021. Namun angka tersebut naik signifikan sebesar 29,93 persen dibandingkan April 2020.

"Impor migas April 2021 senilai USD2,03 miliar, turun 11,22 persen dibandingkan Maret 2021 atau naik 136,86 persen dibandingkan April 2020," ujar Kepala BPS Kecuk Suhariyanto, Jakarta, Kamis (20/5).

Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–April 2021 adalah Tiongkok USD16,62 miliar (31,65 persen), Jepang USD4,37 miliar (8,31 persen), dan Korea Selatan USD3,03 miliar (5,78 persen). Impor nonmigas dari ASEAN USD9,79 miliar (18,65 persen) dan Uni Eropa USD3,28 miliar (6,25 persen).

Impor nonmigas April 2021 senilai USD14,26 miliar, turun 1,69 persen dibandingkan Maret 2021 atau naik 22,10 persen dibandingkan April 2020.

Penurunan impor golongan barang nonmigas terbesar April 2021 dibandingkan Maret 2021 adalah kapal, perahu, dan struktur terapung USD256,2 juta (89,40 persen).

"Sedangkan peningkatan terbesar adalah mesin dan perlengkapan elektrik USD167,4 juta (8,61 persen)," kata Suhariyanto.

Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari– April 2021 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada barang konsumsi USD912,3 juta (18,87 persen), bahan baku/penolong USD6.153,5 juta (15,76 persen), dan barang modal USD898,9 juta (11,49 persen).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya