Satgas Sayangkan Testing COVID-19 Menurun saat Libur Lebaran

Satgas pun meminta agar daerah kembali meningkatkan pemeriksaan atau testing COVID-19 usai sempat menurun di libur Lebaran

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 20 Mei 2021, 17:11 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito meminta semua pihak mematuhi kebijakan peniadaan mudik lebaran saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (11/5/2021). (Tim Komunikasi Satgas COVID-19/Damar)

Liputan6.com, Jakarta Satgas COVID-19 mengungkapkan bahwa jumlah testing COVID-19 pada pekan kedua bulan Mei lalu menurun setelah beberapa pekan di atas standar World Health Organization (WHO).

Dalam konferensi persnya pada Kamis (20/5/2021), Juru Bicara dan Ketua Tim Pakar Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan bahwa penurunan pemeriksaan sebelumnya sempat menurun drastis pada pekan ketiga Februari.

Wiku mengatakan, pada waktu tersebut, jumlah orang yang diperiksa hanya memenuhi 74,68 persen dari target WHO. Adapun target WHO untuk pemeriksaan COVID-19 adalah 1 banding 1.000 populasi per minggu.

"Namun setelah itu jumlah orang yang diperiksa harian terus mengalami peningkatan dan selalu konsisten di atas target WHO selama sembilan minggu terakhir," kata Wiku.

"Sangat disayangkan pada minggu kedua Mei kemarin, setelah sembilan minggu berturut-turut di atas standar WHO, jumlah testing kembali rendah," ujarnya.

Wiku mengatakan, jumlah pemeriksaan COVID-19 dalam periode tersebut hanya memenuhi 75,37 persen dari target WHO.

Ia menjelaskan, menurunnya jumlah testing di Indonesia terjadi karena periode libur Lebaran pada pekan lalu juga mempengaruhi operasional laboratorium. Hal itu berakibat pada menurunnya jumlah pemeriksaan orang.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini


Tren Penurunan Kasus Positif

Pekerja saat mengikuti tes usap (swab) antigen di Jakarta, Senin (25/1/2021). Data Satgas Covid-19 per Senin (25/1) mencatat kasus positif di Indonesia bertambah 9.994 orang sehingga total kasus positif menjadi 999.256 orang atau hampir menembus 1 juta kasus. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Terkait penambahan kasus positif mingguan, Wiku juga mengatakan bahwa sejak puncaknya di bulan Februari, tren kasus terkonfirmasi setiap pekan menunjukkan penurunan yang cukup tajam hingga hari ini.

"Per 16 Mei, penambahan kasus positif mingguan yang terjadi adalah sebesar 26.067 kasus. Yaitu turun lebih dari 70 persen sejak puncak kasus," katanya.

Menurut Wiku, apabila melihat tren penurunan kasus dan pemeriksaan secara berdampingan, maka penurunan kasus yang terjadi selama 13 pekan bukan karena pemeriksaan yang rendah.

"Karena pada kenyataannya, testing konsisten berada di atas standar WHO selama sembilan minggu berturut-turut," imbuhnya.

"Hal ini menunjukkan bahwa penurunan kasus yang terjadi kemungkinan merupakan dampak dari kolaborasi yang baik antara seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah, dan juga peningkatan kedisiplinan masyarakat secara kolektif untuk fidiplin protokol kesehatan."

Mengingat terjadi penurunan testing akibat libur Idul Fitri, Wiku pun meminta agar daerah kembali mendorong peningkatan pemeriksaan COVID-19 di masyarakat dan laboratorium.

"Pastikan seluruh daerah memiliki fasilitas dan sumber daya yang cukup, untuk melakukan testing. Dan mohon agar segera diselesaikan apabila terdapat kendala atau membutuhkan bantuan."


Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran

Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya