Update Covid-19 Kamis 20 Mei 2021: Positif 1.758.898, Sembuh 1.621.572, Meninggal 48.887

Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Rabu, 19 Mei 2021, pukul 12.00 WIB hingga hari ini, Kamis (20/5/2021) pada jam yang sama.

oleh Maria Flora diperbarui 20 Mei 2021, 16:15 WIB
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada tenaga kesehatan saat vaksinasi massal di Poltekkes Kemenkes Jakarta 1, Pondok Labu, Jakarta, Minggu (31/1/2021). Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menargetkan vaksinasi 1.000 peserta setiap lokasi penyuntikan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Kasus baru positif Covid-19 bertambah 5.797 orang pada hari ini Kamis (20/5/2021). Sehingga jumlah keseluruhan terhitung sejak Maret 2020 menjadi 1.758.898 yang terkonfirmasi Covid-19.  

Penambahan tersebut diikuti juga dengan meningkatnya jumlah pasien sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19.

Saat ini, data yang disampaikan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 terkait kasus sembuh di Indonesia jumlahnya bertambah 4.969 orang. Sehingga kini totalnya telah mencapai 1.621.572 orang. 

Sementara, kasus kematian karena Covid-19 meningkat 218 orang. Maka secara nasional dilaporkan ada 48.887 orang yang meninggal akibat terpapar virus Corona.

Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Rabu, 19 Mei 2021, pukul 12.00 WIB hingga hari ini, Kamis (20/5/2021) pada jam yang sama.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Penumpang Reaktif Covid-19, Satu Bus Asal Lebak Banten Diputar Balik

Pemudik memasukkan bawaan ke dalam bagasi bus di terminal bayangan di Pasar Jumat, Jakarta, Rabu (5/5/2021). Jelang pemberlakuan larangan mudik 2021 pada esok hari, sejumlah terminal bayangan di wilayah Jabodetabek dipadati para pemudik tujuan Pulau Jawa dan Sumatera. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sementara itu, satu unit bus asal Lebak, Banten, dipaksa putar balik oleh petugas Polres Metro Tangerang. Pasalnya 3 dari 13 penumpang di dalam bus tersebut, terbukti reaktif Covid-19 saat mengikuti Swab Antigen di pos penyekatan Jatiuwung, Kota Tangerang.

Kejadian tersebut terjadi pada Rabu malam, 19 Mei 2021. Saat itu, bus tiba di penyekatan Jatiuwung, akses masuk menuju Kota Tangerang.

"Tiga orang itu pergi menggunakan bus yang berasal dari Lebak, satu bus ada 13 orang, kemudian ada tiga orang reaktif Covid-19," jelas Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Deonijiu De Fatima, Kamis (20/5/2021).

Petugas yang berjaga langsung mengirim kembali bus tersebut ke Lebak dan diserahkan ke Dinas Kesehatan setempat.

"Satu bus itu akan kita kembalikan ke daerahnya di Lebak. Kami komunikasikan dengan Polres Lebak untuk diambil tindakan medis," sambung Kapolres. 


Perjalanan Kasus Corona di Indonesia

Arus balik mudik Lebaran 2021, pemantauan skrining acak di Balonggandu, Karawang, Jawa Barat pada Minggu, 16 Mei 2021. (Dok Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)

Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.

2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.

Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.

Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat

Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.

Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.

Pemerintah kemudian melakukan upaya-upaya penanganan Covid-19 yang penyebarannya kian meluas. Di antaranya dengan mengeluarkan sejumlah aturan guna menekan angka penyebaran virus Corona atau Covid-19. Aturan-aturan itu dikeluarkan baik dalam bentuk peraturan presiden (perpres), peraturan pemerintah (PP) hingga keputusan presiden (keppres)

Salah satunya Keppres Nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Keppres ini diteken Jokowi pada Jumat, 13 Maret 2020. Gugus Tugas yang saat ini diketuai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo ini dibentuk dalam rangka menangani penyebaran virus Corona.

Gugus Tugas memiliki sejumlah tugas antara lain, melaksanakan rencana operasional percepatan penanangan virus Corona, mengkoordinasikan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan percepatan penanganan virus Corona.

Sementara itu, status keadaan tertentu darurat penanganan virus Corona di Tanah Air ternyata telah diberlakukan sejak 28 Januari sampai 28 Februari 2020. Status ditetapkan pada saat rapat koordinasi di Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) saat membahas kepulangan WNI di Wuhan, China.

Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo menjelaskan, karena skala makin besar dan Presiden memerintahkan percepatan, maka diperpanjang dari 29 Februari sampai 29 Mei 2020. Sebab, daerah-daerah di tanah air belum ada yang menetapkan status darurat Covid-9 di wilayah masing-masing.

Agus Wibowo menjelaskan jika daerah sudah menetapkan status keadaan darurat, maka status keadaan tertentu darurat yang dikeluarkan BNPB tidak berlaku lagi.

Penanganan kasus virus corona (Covid 19) pun semakin intens dilakukan. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mereduksi sekaligus memberikan pengobatan terhadap mereka yang terpapar Covid-19.

Berdasarkan situs covid19.go.id, sebanyak 140 rumah sakit di Tanah Air dijadikan rujukan untuk penanganan pasien Covid-19. Ada pula sejumlah tempat yang dijadikan rumah sakit darurat.

Salah satunya, pemerintah resmi menjadikan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid 19. Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, Senin 23 Maret 2020. Begitu dibuka, Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran langsung menerima pasien.

Ada pula Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Pulau tersebut dulunya merupakan tempat penampungan warga Vietnam. Tempat tersebut telah dirapikan dan bisa menampung 460 pasien. Sejumlah tempat milik pemerintah lainnya juga dijadikan tempat isolasi pasien yang terpapar Covid-19.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya