Keluarga Setuju Jenazah Trio, Pria yang Meninggal Usai Divaksin AstraZeneca, Diautopsi

Keluarga Trio Fauqi Virdaus mengizinkan pemerintah untuk mengautopsi jenazah pria yang meninggal usai disuntik vaksin AstraZeneca.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Mei 2021, 16:18 WIB
Gambar ilustrasi menunjukkan botol berstiker "Vaksin COVID-19" dan jarum suntik dengan logo perusahaan farmasi AstraZeneca, London, Inggris, 17 November 2020. Vaksin buatan AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford ini disebut 70 persen ampuh melawan COVID-19. (JUSTIN TALLIS/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Keluarga Trio Fauqi Virdaus mengizinkan pemerintah untuk mengautopsi jenazah pria yang meninggal usai disuntik vaksin AstraZeneca. Kakak kandung Trio, Sabbihis Fathun Vickih mengaku sudah memikirkan keputusan ini matang-matang bersama dengan ibunya.

"Iya, kami bersedia untuk dilakukan autopsi," kata Vickih kepada Merdeka, Kamis (20/5/2021).

Keputusan ini juga diambil setelah berunding dengan beberapa perwakilan dari pihak pemerintah terkait kasus adiknya yang meninggal 24 jam setelah mendapat vaksin AstraZeneca. Pada Senin, 17 Mei 2021, pihak Kemenkes dan Komnas KIPI sudah mengunjungi rumahnya untuk membahas rencana autopsi ini.

Dia mengaku tidak berniat untuk membawa kasus ini ke kepolisian. Sebab, adiknya meninggal dunia usai vaksin. Sesuai prosedur, yang menangani adalah Kemenkes atau Komnas KIPI.

"Dinkes, kemenkes, Komnas KIPI, dan Komda DKI sudah datang ke rumah untuk bersilahturahmi. Selain itu memang ada pembahasan autopsi," kata Vickih.

"Kami tidak ada niat sedikitpun untuk bawa kasus ini ke polisi," lanjutnya.

Sebagai seorang kakak, Vickih pun berharap jenazah adiknya itu diautopsi dengan baik. Selain itu, dia berharap agar pemerintah bersikap terbuka atas hasil autopsi adiknya nanti. Dia ingin, apapun hasilnya, pemerintah bisa menyampaikannya dengan jujur, tidak ada yang ditutupi.

"Iya semoga transparan. Harus ada penjelasan yang jelas terkait hasil autopsinya," katanya.

"Jika pun di anggap bukan karena vaksin. kami akan minta penjelasan sejelas-jelasnya mengapa bisa terjadi kematian setelah disuntik vaksin," kata Vickih.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Harus Akui Jika Salah

Sementara itu, jika hasil autopsi ternyata membuktikan bahwa ada keterkaitan antara vaksin AstraZeneca yang diterima adiknya dengan kematiannya itu, maka ia mendorong pemerintah untuk mengevaluasi pelaksanaan vaksinasi, agar tidak ada lagi korban jiwa yang berjatuhan akibat program vaksinasi ini.

"Jika ternyata adik saya meninggal karena vaksin, ya pemerintah harus mengakuinya. Pemerintah juga harus menganalisis sistem pelaksanaan vaksinasi," ujar Vickih.

Secara terpisah, Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Hindra Irawan Satari mengatakan bahwa autopsi jenazah Trio akan diserahkan ke pihak Kemenkes. Karena kata dia, penyebab meninggalnya Trio diduga karena alasan medis/ KIPI.

"Iya karena ini autopsi medis, maka akan diserahkan ke Kementerian Kesehatan," katanya.

 

Reporter: Rifa Yusya Adilah

Sumber: Merdeka

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya