Liputan6.com, Turin - Juventus menasbihkan diri sebagai peraih trofi terbanyak Coppa Italia dengan 13 trofi setelah menang 2-1 atas Atalanta pada laga final di Stadion Mapei pada Kamis (20/5/2021). Kedua gol Si Nyonya Tua dicetak Federico Chiesa dan Dejan Kulusevski.
Hasil tersebut membuat pelatih Juventus Andrea Pirlo merasa bangga dapat membawa tim asuhannya memenangkan laga penting ini. Kemenangan ini semakin terasa spesial bagi sang juru taktik lantaran berbarengan dengan hari ulang tahunnya yang ke-42.
Advertisement
Trofi Coppa Italia menjadi gelar kedua bagi Pirlo di musim ini sebagai pelatih Juventus. Sebelumnya, ia mampu menggondol gelar Piala Super Italia Januari lalu.
"Itu adalah pertandingan luar biasa dengan dua tim hebat yang berjuang dari awal hingga akhir. Itu layak untuk final dan juga para penggemar yang luar biasa ini, jadi kami senang kami bisa memberi mereka malam yang hebat, "kata Pirlo kepada RAI Sport.
Saksikan Video Juventus di Bawah Ini
Layak menang
Pirlo mengatakan Juventus layak meraih trofi turnamen ini. Sebab, di putaran-putaran sebelumnya Juventus telah berhasil mengjungkalkan tim-tim favorit seperti AC Milan dan Inter Milan.
"Kami ingin menang, membawa pulang trofi ini, meski bukan musim yang positif. Kami kembali bersama, menyadari bahwa ini adalah tujuan yang penting. Kami mengalahkan tim-tim hebat di semifinal dan Final, jadi Juventus pantas mendapatkan trofi ini," cetus eks pemain AC Milan itu.
"Saat Chiesa mencetak gol, Paulo Dybala sudah berdiri di pinggir lapangan menunggu masuk sebagai penggantinya. Kami akan melepasnya ketika dia mencetak gol, itulah sepak bola untuk Anda. Tidak semua orang mencetak gol penentu di Final Piala, jadi itu bagus untuknya," ujar Pirlo.
Advertisement
Masa depan
Tentang masa depannya yang banyak di spekulasikan, Pirlo menegaskan dia masih ingin menukangi Juventus. Namun, dia menyerahkan kembali nasibnya kepada manajemen klub.
Seperti diketahui, kendati mampu membawa Juventus meraih trofi, kepemimpinan Pirlo diragukan oleh berbagai kalangan setelah gagal membawa Bianconeri meraih scudetto ke-10 secara beruntun dan gagal di fase knock-out 16 besar Liga Champions.
Banyak pihak juga mendesak manajamen klub untuk tidak lagi memakai jasanya di musim depan."Tentu saja saya akan memastikan diri saya dalam peran ini. Saya mencintai sepak bola sejak saya masih kecil dan akan terus menyukainya. Klub akan memutuskan, tapi saya suka melatih, saya suka klub ini, dan kita akan lihat apa yang sudah diputuskan. Saya ingin melanjutkan," pungkasnya.
Sumber: Football Italia
(Akbar Bintang Fahrizal)