Jokowi: UMKM Pilar Penting Kebangkitan Ekonomi Indonesia

Presiden Jokowi menyoroti peranan penting Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

oleh Andina Librianty diperbarui 20 Mei 2021, 16:24 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan pernyataan terkait KRI Nanggala-402, Minggu, 25 April 2021 di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Magelang Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti peranan penting Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh sebab itu, ia mengimbau semua pihak untuk terus memberikan dukungan kepada UMKM.

"Saya ingin menegaskan lagi UMKM merupakan pilar penting kebangkitan ekonomi kita. Usahanya tersebar di seluruh pelosok Tanah Air, jenis usaha dan produknya sangat beragam melibatkan banyak masyarakat sekitar, serta menciptakan lapangan kerja baru dan mampu menyerap banyak tenaga kerja," ungkap Jokowi secara virtual dalam acara Gernas BBI Festival Joglosemar pada Kamis (20/5/2021).

Pemerintah pun ingin mengisi momentum kebangkitan nasional dengan mempercepat kebangkitan produk-produk buatan Indonesia.

Kebangkitan produk-produk UMKM/IKM Indonesia, kata Jokowi, ditandai dengan kemampuan menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi, menguasai pasar dalam negeri, dan lebih kompetitif di pasar global.

Untuk mendukung kemajuan UMKM, Jokowi berharap semua pihak terlibat dan ikut bergerak. Caranya dengan memberikan tempat-tempat terbaik bagi UMKM untuk memperkenalkan dan memasarkan produk-produknya.

Jokowi berharap produk-produk UMkM dapat diletakkan di etalase terdepan di pusat-pusat perbelanjaan, banyak mengisi bandara, rest area, tempat wisata, dan tempat-tempat strategis lainnya.

"Siapkan lebih banyak ruang dan event virtual yang menarik agar produk UMKM kita semakin dikenal dan diminati, agar masyarakat semakin cinta dan bangga pada produk-produk Indonesia. Bukan hanya saat festival saja, bukan hanya di Festival Joglosemar saja, tapi kebangkitan produk dalam negeri Indonesia di internasional dan kompetitif di pasar global dan kebangkitan UMKM untuk naik kelas," jelas mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Gernas BBI Dorong 5,7 Juta UMKM Beralih ke Ekosistem Digital

Pekerja membuat mebel di kawasan Tangerang, Selasa (3/11/2020). Kementerian Koperasi dan UKM mengajak para pelaku UMKM yang telah siap mengekspor untuk memanfaatkan Generalized System of Preference (GSP). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan, sebanyak 5.714.631 unit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) telah masuk atau on boarding ke ekosistem digital.

Jumlah ini berhasil dicapai sejak dimulainya Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) pada Mei 2020 hingga April 2021.

"Sejak dimulainya program Gernas BBI sejak Mei 2020 hingga April 2021 telah ada 5.714.631 unit UMKM yang masuk/onboarding ke ekosistem digital. Pemerintah akan terus mendorong artisan lokal naik kelas, masuk e-commerce dan meningkat penjualannya," kata Luhut dalam acara Gernas BBI Featival Joglosemar di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, pada Kamis (20/5/2021).

Luhut pun optimistis target 30 juta UMKM onboarding pada 2023 dapat dicapai. Hal ini bisa dicapai dengan kerja sama semua pihak.

"Tidak ada alasan kita tidak bisa capai target itu," tuturnya.

Peningkatan UMKM on boarding di ekosistem digital, kata Luhut, telah mengubah struktur backbone perekonomian Indonesia. Perekonomian disebut semakin kuat karena UMKM memainkan peranan yang sangat penting.

Luhut mengatakan pemerintah akan terus mendukung UMKM untuk terus tumbuh, termasuk mendorong artisan lokal naik kelas dengan masuk ke ekosistem digital.

"Kita terus dorong artisan lokal naik kelas masuk ke ekosistem digital dan meningkatkan penjualannya," ungkap Luhut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya