Liputan6.com, Jakarta - Label fesyen mewah Valentino tak akan lagi menggunakan bulu-bulu hewan untuk koleksi mereka ke depan. Koleksi musim gugur/musim dingin 2021/2022 menjadi kali terakhir bagi mereka menyertakan bulu dalam rancangan tersebut.
Melansir Hindustan Times, Kamis (20/5/2021), keputusan label fesyen asal Italia untuk menyetop penggunaan bulu hewan berangkat dari meningkatnya kesadaran bagaimana industri itu berdampak secara langsung pada perubahan iklim. Selain itu, Valentino juga merespons meningkatnya kesadaran tentang penyalahgunaan hewan demi kepentingan fesyen yang tidak manusiawi.
Baca Juga
Advertisement
Sejumlah pesohor dunia secara terbuka berkomitmen tidak lagi menggunakan bulu hewan. Mereka di antaranya Dua Lipa, Kim Kardashian, Charlize Theron, Pamela Anderson, Simon Cowell, Stella McCartney, Olivia Munn, hingga Miley Cyrus.
Dengan penolakan dari para calon konsumen tersebut, sejumlah label fesyen mewah berhenti menggunakan bulu-bulu dalam koleksi mereka. Sebelum Valentino, Prada, Versace, Gucci, Burberry, Chanel, Ralph Lauren, dan Armani terlebih dulu menolak penggunaan bulu dalam beberapa tahun terakhir.
Pada 2018, Gucci secara terbuka berjanji untuk berhenti menggunakan bulu di koleksi mendatang, sementara Prada memulai debut dengan bulu palsu dalam koleksi pakaian wanita Musim Semi-Musim Panas 2020. Banyak konsumen memilih menggunakan bulu palsu dalam upaya mempromosikan isu keberlanjutan.
"Bagi kami, Maison de Couture berarti kreativitas, keunikan, keintiman, dan pola pikir yang inklusif. Sikap tanpa bulu sangat sejalan dengan nilai-nilai perusahaan kami. Kami bergerak maju penuh dalam penelitian bahan alternatif mengingat perhatian yang lebih besar terhadap lingkungan untuk koleksi mendatang," kata CEO Valentino Jacopo Venturini dikutip dari Women’s Wear Daily.
Meski begitu, banyak pihak pendukung bulu asli menantang pendapat tersebut. Mereka beranggapan bahwa bulu asli lebih berkelanjutan daripada bulu palsu.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Setop Lini Kedua
Valentino ke depan akan fokus menggarap label utamanya, merek eponim, dan menghapuskan lini kedua yang lebih mudah mulai 2024. Bahkan, RED Valentino sudah lebih dulu disetop sebagai imbas pandemi Covid-19.
"Masukan kepada pelanggan kami, teman-teman label yang diekspos setiap hari sangat banyak. Dalam situasi ini, mengkonsentrasikan fokus pada satu-satunya brand, akan mendukung pertumbuhan organik yang lebih baik bagi Maison," jelas Venturini saat ditanyakan alasannya menyetop lini kedua Valentino.
"Visi estetik dari Direktur Kreatif kami adalah menggabungkan semangat artisanal dan keunggulan keterampilan- yang berpadu sempurna dengan teknologi baru dan tujuan masa depan," imbuh dia. (Jihan Karina Lasena)
Advertisement